Wujudkan IKN Nyaman Huni, IKN dan CLC Singapura Teken MoU Kerjasama
KABARINDO, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Center for Livable Cities (CLC), lembaga bagian dari Kementerian Pembangunan Nasional Singapura meneken nota kesepahaman (MoU) kerja sama untuk mengembangkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota yang nyaman dihuni.
Penandatanganan tersebut oleh Kepala OIKN Bambang Susantono dan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee pada acara Leaders’ Retreat antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Singapura, Kamis.
MoU ini merupakan memorandum pertama antara OIKN dan kementerian negara lain (G-to-G).
CLC biasa berbagi pengalaman mereka menata Singapura kepada pemimpin kota-kota lain di dunia. Biasanya yang dibagikan adalah pengetahuan bagaimana membuat sebuah kota lebih nyaman dihuni.
Kota nyaman huni artinya saat ini adalah kota yang punya ruang terbuka hijau cukup, bagus bila punya pantai yang bersih dan bisa diakses setiap orang dengan gratis, punya transportasi publik yang nyaman, dan menyediakan sejumlah layanan publik yang mudah diakses.
"Sejak awal IKN didesain untuk menjadi bukan hanya kota yang hijau dan layak huni, melainkan juga kota yang dicintai warganya. Untuk itu, Otorita IKN terus bermitra dengan kota-kota nyaman huni di dunia seperti Singapura," kata Kepala OIKN.
Ia berharap kerja sama dengan Center for Liveable Cities bisa mempercepat pencapaian tujuan tersebut dan mewujudkan IKN sebagai kota untuk semua.
Dalam nota kesepahaman ini, cakupan kerja sama yang akan dilakukan, antara lain, pengembangan kota pintar dan kota hijau, transportasi terpadu dan pembangunan infrastruktur, pembangunan komunitas yang tangguh dan inklusif, perencanaan kawasan urban berkepadatan tinggi, manajemen panas dan kelembapan, serta langkah-langkah mitigasi dan adaptasi dalam perencanaan dan pembangunan urban.
Dalam kegiatan yang sama, diumumkan juga penyampaian surat pernyataan minat (letters of intent) dari 20 perusahaan di Singapura untuk berinvestasi di IKN. Beberapa perusahaan tersebut, antara lain, Quantum Power, BG&E Group, Aries Investment Management, Ormand Capital, Singtel, JOE Green, SPIC, RE Sustainability, Woodlands Transport, Mustafa, Sembcorp Energy Indonesia, ST Engineering, Capital World Limited, CICC, Lek San Group, Scanteak, YCH, SBS Transit, King Wan Corp, HMI Group, LHN Group, Avon Group, Bauer, dan WEnergy Global. Foto: Antara
Comments ( 0 )