Webinar DFI Forum; Mengawal Film Nasional Saat Era Pandemi
Salemba, Capitol Apartement, Jakarta, Kabarindo- Seminar online atau webinar menjadi New Normal baru termasuk pola interaksi dari whatsapp grup ke Zoom.
Demi Film Indonesia disingkat dFI raih fasilitasi Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbud RI dengan menghelat webinar melibatkan banyak pihak dengan narsum yang layak kutip.
Edy Suwardi sebagai Kapokja Apresiasi dan Literasi Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru, Ditjen Kebudayaan Kemdikbud mengawali webinar kedua DFI Forum ini dengan mengingatkan FFI 2020 akan terselenggara dan diawali dengan aktivitas Webinar bertajuk "Satu Hari Satu Kebaikan".
"Acara tersebut mengawali preskon Selasa mendatang perhelatan Festival Film Indonesia 2020 dengan semua pihak sehingga pemerintah hadir menfasilitasi segalala kepentingan dari stakeholder perfilman dan memang komunikasi dengan dialog itu penting sekali sehingga aktivitas webinar di masa pandemi ini sangat penting sekali," jelasnya.
Webinar yang idealnya tetap menghadirkan Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid dan Direktur PMM tapi urung dikarenakan agenda yang bersamaan.
Kali ini Webinar yang kedua setelah HalalBilhalal berlanjut pada soal Film Indonesia yang mana dari 28 judul siap untuk tayang dengan protocol Covid-19, artinya kapasitas seats terbatas dan persoalan promosi menjadi krusial menjadi materi diskusi.
Narasumber dari kalangan produser, fimaker seperti doP, sineas, penulis skenario sampai publisis dan 45 media join ber-Zoom ria berdurasi 2 jam lebih. Dari notice yang menarik dan di'santap' oleh media dari statement produser ex Ketua Umum H. Firman Bintang yang mengibaratkan dengan ilustrasi film nasional bisa jadi jadi tumbal atau kelinci percobaan sudah pasti tidak ada produser yang mau merugi dengan keterbatasan layar dari ekhibitors.
Sayang memang, sudah dua kali webinar termasuk, Jumat (12/6) lalu pihak Cinema XXI belum berkenaan join dalam webinar tapi yang kedua hadir Hariman dari pihak CGV dan Albert dari Cinepolis yang menyatakan sudah siap dengan ketentuan atau aturan main saat pemerintah pusat dan daerah memberikan izin beroperasinya bioskop.
"Ketentuan protocol covid-19 hanya menyediakan 50% seats untuk kondisi box office tiap studio dan kami di Cinepolis bersama dengan jaringan bioskop lainnya sudah mulai dengan tagar #KangenKeBioskop," papar Albert dari Cinepolis.
Webinar kedua bertajuk; Mengawal Film Nasional Dalam Masa Pandemi menghadirkan Sidi Saleh dengan poduerspektif kebudayaannya yang sangat menarik dan urgent untuk ketahanan negara, ada Patrick Effendy sang kreator dan produser film serta aktris ternama tanah air yakni Acha Septriasa yang live langsung dari rumahnya di Australia, Lola Amaria selain aktris dan produser beberapa film seperti LIMA, 6,9 dan masih banyak lagi lainnya.
Lola dan Acha tetap optimis serta percaya dengan kondisi saat ini memberikan peluang dan tantangan dalam kondisi New Media. Acha Septriasa sudah bersiap dengan Leila Majenun film terbarunya dengan Reza Rahadian sementara Lola Amaria sudah mempersiapkan produksi terbarunya.
Tentu saja tidak bisa berhenti dengan mengawal tanpa berbuat apa tapi yang jelas PROMOSI adalah segalanya sehingga InsyaAllah berlanjut 26 Juni mendatang untuk membahas masalah tersebut.
Bravo Film Indonesia........!
Comments ( 0 )