Ubah Sampah Jadi Nilai, Pemuda ini Titipkan Kajian Hilirisasi Sampah Kepada Prabowo-Gibran
KABARINDO, JAKARTA -,Imam Pesuwaryantoro selaku Country Director Indonesia Representative, Global Network of Political Leaders (GNPL) mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2024-2029 atas nama Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Datuk Seri H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Bapak Gibran Rakabuming Raka.
Semoga Amanah dan kerja-kerja yang akan diemban guna mempercepat Program Indonesia Emas 2045 dapat terakselerasi dengan optimal melalui kolaborasi dan Kerjasama dengan pentahelix stakeholder (akademisi, business, government, media and financial inclusion)
Poin Utama yang diungkapkan oleh Imam Pesuwaryantoro adalah mendorong Law Enforcement pada UU no.18 Tahun 2008 Tentang Persampahan, agar bisa direvisi oleh Parlemen DPR-RI, berupa skema insentif yang diberikan langsung kepada masyarakat seperti Pengurangan Beban Biaya Pajak dan tidak dipungutnya biaya Retribusi Sampah bilamana tiap individu, masyarakat, dan korporasi telah melakukan Pemilahan Sampah dan Aksi berupa Program Ekonomi Sirkular didalamnya.
Hilirisasi Sampah Botol Plastik yang sudah dibuktikan oleh Inocycle dan Plasticpay mencatatkan output dari pengelolaan sampah botol plastik menjadi bahan baku (raw material) berupa kain felt, fur, dacron, padding, geotextiles hingga bahan baku ramah lingkungan lainnya. ”Guna mendukung penciptaan daya saing produk UMKM Go Export berbasis ramah lingkungan yang berdaya saing global melalui lisensi dan sertifikasi produk berupa Global Recycle Standards (GRS) dan Ocean Bound Plastics,”paparnya.
Selain itu, INOV melalui PlasticPay, sedang meningkatkan kesadaran dan membangun kebiasaan mendaur ulang di masyarakat. Sebagai bentuk keseriusan komitmen mereka, Inocycle terus melakukan riset untuk menentukan daerah-daerah paling efektif di Indonesia, untuk pembukaan pusat pengumpulan dan pengolahan sampah plastik.
Titik-titik daur ulang yang tersebar di seluruh Indonesia ini selain untuk meningkatkan kapasitas penyerapan sampah, sekaligus mengurangi risiko sampah mencapai tempat pembuangan akhir (TPA). Pembangunan pusat daur ulang INOV juga akan membuka lapangan pekerjaan baru dan memberikan sumber pendapatan berkelanjutan bagi pekerja sektor informal, sembari mengurangi berbagai efek negatif dari sampah yang mencapai TPA, seperti kontaminasi sampah, pekerja di bawah umur, dan lainnya.
Maka dari itu, Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah, Indonesia wajib berkomitmen untuk mengurangi timbunan sampah plastik sebesar 30% pada 2030. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, pada tahun 2023 pengurangan sampah sudah mencapai 16.5% atau 2,3 juta ton/tahun, pungkas Imam.
Comments ( 0 )