Kashgar, Kota yang Memiliki Nilai-Nilai Islam yang Kuat
KABARINDO, KASHGAR - Kota Kasghar, sebuah kota di provinsi Xinjiang, China, ternyata memperlihatkan budaya dan nilai Islam yang kuat, walaupun kota yang menjadi kota strategis di jalur sutra ini berada di bawah pemerintah China dan partai komunisnya.
Nilai dan budaya Islam yang kuat tampak dari mayoritas penduduk Kashgar yang merupakan etnis Uyghur. Sebanyak 84 persen dari total warga Kashgar merupakan pemeluk agama Islam.
Di setiap sudut kota tertulis nama jalan, nama toko, dalam bahasa Uyghur dengan huruf arab gundul, selain dituliskan dalam bahasa Mandarin dan latin. Begitu juga dengan arsitektur bangunannya dengan Gaya kubah sangat mendominasi bangunan dan gedung di Kashgar.
Masjid Idkah, menjadi pusat kegiatan masyarakat kota Kasghar. Kuatnya pengaruh Islam juga terlihat juga di pasar kerajinan tangan. Mayoritas warga Kashgar yang lelaki menggunakan kopiah muslim ala Kashgar.
Para turis yang datang ke kota Kashgar tentunya akan mengunjungi kota tua Kasghar, destinasi wisata yang paling menarik. Di sini terdapat masyarakat muslim yang tinggal di kawasan perumahan yang ada sejak abad ke-10. Ada sekitar 10.000 warga yang tinggal di kota tua ini merupakan muslim. Arsitektur Islam pun juga kuat mewarnai perumahan di kota tua ini.
Kashi Museum
Peradaban Islam di Kashgar terrpresentasikan di Kashi Museum atau biasa disebut Museum Kashgar
Di dalamnya berisi sejarah kota Kashgar mulai dari masa Prasejarah hingga Modern
Koleksinya terdiri dari ratusan artefak prasejarah yang terbuat dari batu, tanah liat hingga logam. Tercatat paling tua yaitu 10.000 tahun yang lalu.
Yang paling menarik yaitu artefak tinggalan budaya islam dalam bentuk tulisan yang berisi seperti surat lamaran. Yang isinya seseorang meminta syarat uang untuk bisa menyerahkan anaknya.
Selain itu juga ada sebuah prasasti yang menunjukkan bahwa kota Kashgar telah menjadi wilayah China sejak masa lampau.
Semua itu menunjukan bahwa agama/ nilai Islam dan budayanya dapat tumbuh kuat dan terus berkembang walaupun berada di bawah pemerintahan komunis China. Foto: Istimewa
Comments ( 0 )