50 Pemuda Tantang Dunia: Ini Rekomendasi Iklim Indonesia untuk COP-30 Brasil!

50 Pemuda Tantang Dunia: Ini Rekomendasi Iklim Indonesia untuk COP-30 Brasil!

KABARINDO, JAKARTA - Sebanyak 50 delegasi pemuda dari seluruh Indonesia, didampingi oleh empat fasilitator muda lintas sektor, telah merumuskan National Youth Policy Brief ICCF 3, 2025 sebagai kontribusi strategis menuju COP-30 Brasil dan Indonesia Emas 2045. Dokumen ini disusun dalam kolaborasi dengan Emil Salim Institute dan MPR RI, serta menjadi bagian dari rangkaian _Indonesia Circular Climate Forum (ICCF) 3, 2025 yang berlangsung di Gedung DPR MPR RI, Senayan.

National Youth Policy Brief ini mengangkat empat isu utama: Transisi Energi Adil, Ekonomi Biru dan Biodiversitas, Tata Kelola Sampah dan Ekonomi Sirkular, serta Ketahanan Pangan dan Wilayah. Seluruh rekomendasi dirancang untuk mendukung implementasi SNDC 2031–2035 dan mendorong lahirnya RUU Perubahan Iklim yang berkeadilan.

> “Kami percaya bahwa suara pemuda bukan hanya pelengkap, tetapi penentu arah kebijakan iklim Indonesia. Youth Policy Brief ini adalah wujud keberanian generasi muda untuk menyuarakan keadilan ekologis dari desa hingga panggung dunia,” ujar Alryan M Irawan Selaku Ketua Panitia National Youth Policy Brief ICCF III.

Disisi Lain, Pemuda menekankan pentingnya _energy equity_ dan desentralisasi energi berbasis komunitas. Dengan potensi EBT nasional sebesar 3.600 GW namun baru 13,2% dimanfaatkan, pendekatan mikrogrid dan pembiayaan hijau menjadi kunci. Investasi EBT diproyeksikan mencapai USD 200 miliar hingga 2060 dan berpotensi menciptakan 1,8 juta green jobs

Tidak Hanya itu, Indonesia menyimpan 17% keanekaragaman hayati dunia. Pemuda mendorong integrasi biodiversitas ke ekonomi biru melalui pendekatan _nature positive growth_, restorasi ekosistem biru, dan diplomasi budaya. Narasi “Biodiversity is Identity” diangkat sebagai strategi diplomasi biru Indonesia.

Pemuda mengusulkan model sirkular berbasis komunitas yang menghubungkan UMKM, bank sampah, dan koperasi lokal. Reformasi EPR+ dan pembentukan _National Waste Data Dashboard_ berbasis _citizen science_ menjadi prioritas. Potensi pasar daur ulang nasional mencapai Rp350 triliun per tahun, Ujar Imam Pesuwaryantoro selaku Fasilitator Waste Management, National Youth Policy Brief ICCF 3, 2025

Selain itu, Dengan cadangan pangan nasional hanya cukup untuk 21 hari, pemuda mendorong kedaulatan pangan lokal, diversifikasi sumber pangan, dan sistem peringatan dini berbasis data spasial. Gerakan _Zero Food Waste_ dan inovasi pangan hijau menjadi bagian dari strategi ketahanan komunitas.

> “Kami bangga mendampingi proses ini. Youth Policy Brief ICCF 3 adalah bukti bahwa generasi muda Indonesia mampu merumuskan solusi konkret dan lintas sektor untuk masa depan bangsa,” ujar **Bapak Endang Kurniawan Padma S.Si, MT.**, Presiden Direktur Emil Salim Institute.

> “Kami mendukung penuh gerakan pemuda ini. Era Sharaddha Indonesia percaya bahwa perubahan besar dimulai dari keberanian kecil, dan Youth Policy Brief ini adalah langkah berani menuju Indonesia yang berkelanjutan,” tambah **Ibu Amelia Salim**, Ketua Yayasan Era Sharaddha Indonesia.

Dokumen ini akan menjadi masukan strategis bagi penyusunan RUU Perubahan Iklim dan posisi diplomasi Indonesia menuju COP-30 Brasil. Pemuda Indonesia siap menjadi pionir perubahan, dari akar rumput hingga panggung global.

“Satu Bumi Untuk Semua Generasi”, Ujar Prof Emil Salim Selaku Pendiri Emil Salim Institute.