Potensi Sampah Lebaran Capai 72 Ribu Ton, Simak Tips Lebaran Minim Sampah Versi Imam Pesu

Potensi Sampah Lebaran Capai 72 Ribu Ton, Simak Tips Lebaran Minim Sampah Versi Imam Pesu

KABAEINDO, JAKARTA - Selama momen Lebaran, Indonesia menghasilkan sekitar 72.000 ton sampah (KLHK RI, 2025). Tidak hanya itu, "Bila bicara data dan proyeksi yang mudik berdasarkan angka yang disampaikan Kementerian Perhubungan di angka 146 juta, maka proyeksi sampah selama pelaksanaan mudik sekitar 10 hari itu sekitar 72.300 ton”.

Oleh karena itu, Mari kita bersama-sama menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi sampah. 

Imam Pesuwaryantoro, seorang inovator lingkungan, telah mengembangkan program Eco Urban Farming yang dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam mengelola limbah makanan selama Lebaran.

Adapun Tips Lebaran Minim Sampah versi Imam Pesu meliputi :

- Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Gunakan wadah makanan yang dapat digunakan kembali dan hindari penggunaan plastik sekali pakai.

- Gunakan Pakaian sederhana yang tersedia saat ini, Bila harus terpaksa membeli, silahkan barter pakaian bekas mu melalui Program Bersaling-silang by Lyfe with Less 

- Manfaatkan Sisa Makanan: Olah sisa makanan menjadi hidangan baru atau berikan kepada yang membutuhkan.

- Pisahkan Sampah Organik dan Anorganik: Pisahkan sampah organik untuk diolah menjadi kompos sedangkan untuk sampah anorganik bisa di setorkan ke bank sampah terdekat atau khusus sampah botol plastik bisa disetorkan melalui reverse vending machine (RVM) Plasticpay.

- Gunakan Dekorasi Ramah Lingkungan: Pilih dekorasi yang dapat digunakan kembali atau terbuat dari bahan alami.

- Bawa Tas Belanja Sendiri: Saat berbelanja, bawa tas belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

Imam Pesuwaryantoro telah menerapkan tips-tips ini melalui program Eco Urban Farming yang dimana pengelolaan food waste bisa dijadikan menjadi lubang biopori, pupuk kompos, hingga sistem pertanian pintar / eco urban farming di perkarangan ataupun komunitas perumahan di desa ataupun kota. 

Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Program Eco Urban Farming yang dikembangkan oleh Imam Pesuwaryantoro dapat menjadi rujukan dan alternatif bagi masyarakat global dalam memulai gaya hidup ramah lingkungan, terutama selama Lebaran. 

Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat berkontribusi dalam menjaga bumi untuk generasi mendatang.