Saham DADA Diminati, Antrian Beli Hingga Jutaan Lot

Saham DADA Diminati, Antrian Beli Hingga Jutaan Lot

Saham DADA Diminati, Antrian Beli Hingga Jutaan Lot

Dari “cacing” jadi “naga” di bursa Indonesia

Surabaya, Kabarindo- Saham PT DADA Tbk ($DADA) sempat nyaris terlupakan. Diperdagangkan hanya di kisaran Rp.7 per lembar, pergerakannya sunyi tanpa sorotan berarti.

Namun dalam hitungan hari, situasi berubah drastis. Harga saham melonjak dari Rp.7 menjadi Rp.16 per lembar, sementara antrian beli (bid) mencapai lebih dari 12 juta lot. Fenomena ini biasanya hanya terjadi pada saham-saham primadona incaran investor besar.

Yang lebih mengejutkan, di pasar negosiasi (nego) DADA tercatat berpindah tangan pada harga Rp.45 per lembar. Volume transaksinya bukan ratusan, melainkan puluhan ribu lot. Padahal di pasar reguler harga masih berada di Rp.16.

Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan besar: siapa yang rela membayar 300% lebih mahal di balik layar, jika bukan investor kakap yang melihat prospek luar biasa di depan?

Pola tersebut mengingatkan pada PANI. Pasar modal Indonesia pernah menyaksikan transformasi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Dari saham recehan yang diremehkan, berubah menjadi primadona bursa setelah aksi korporasi besar terungkap. Hal ini memberikan keuntungan berlipat bagi investor awal.

Kini pola itu tampak terulang pada DADA. Terjadi lonjakan harga dalam waktu singkat, antrian beli menebal hingga jutaan lot, ransaksi nego di harga jauh lebih tinggi dan muncul isu masuknya mitra strategis global yang semakin kencang terdengar.

“Dengan adanya partner strategis berskala global, nilai tambah jangka panjang bagi perseroan akan meningkat, sekaligus memperluas daya saing saham $DADA,” ujar Rendy Yefta, pengamat pasar modal.

Fenomena backdoor listing juga kembali menjadi sorotan. Strategi ini kerap melahirkan lonjakan harga saham yang spektakuler, namun juga menyimpan risiko jika tidak dikawal analisis mendalam.

“Fenomena ini memang menjanjikan, tetapi investor tetap perlu bijak membaca peluang dan memastikan fundamental yang mendasarinya,” jelas Michael Wijaya dari komunitas saham @ber_investasi.

Satu hal yang jelas: pasar tidak pernah berbohong. Antrian beli 12 juta lot dan transaksi nego di harga 300% lebih tinggi menjadi sinyal kuat bahwa DADA tengah diburu banyak pihak. Dari saham yang dulu dipandang sebelah mata, kini DADA berpotensi besar berevolusi dari “cacing” menjadi “naga” di bursa Indonesia.