Penghujung Tahun Islam, Harapan Menjadi Golongan Beruntung

Penghujung Tahun Islam, Harapan Menjadi Golongan Beruntung

Aceh Besar – Umat Islam telah berada di penghujung tahun dalam kalender Hijriah. Ini momen yang tepat merenung dan menghayati perjalanan hidup kita sepanjang tahun. Pertanyaan penting yang patut kita ajukan pada diri sendiri,  apakah kita termasuk golongan orang yang beruntung, orang yang merugi, atau bahkan orang yang celaka.

Dewan Guru Dayah Ulee Titi, Tgk. Ahmad Damanhuri menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid Jamik Al Maghfirah Habib Chiek Kajhu, Kecamatan Baitussalam, 20 Juni 2025 bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1446 H. 

Ia menjelaskan, Rasulullah saw mengelompokkan manusia ke dalam tiga golongan berdasarkan kualitas ibadahnya dari hari ke hari. Orang yang beruntung adalah mereka yang hari ini ibadahnya lebih baik daripada kemarin. Orang yang merugi, mereka yang ibadahnya hari ini sama saja seperti kemarin. Sedangkan orang yang celaka, yaitu mereka yang ibadahnya hari ini justru lebih buruk daripada kemarin.

Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia tergolong orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, ia tergolong orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia tergolong orang yang celaka." (HR. Al-Hakim)

“Rasulullah saw mengingatkan kita pentingnya selalu mengevaluasi diri. Sudah selayaknya kita menentukan arah tujuan hidup kita dengan jelas. Jika ingin menjadi orang yang beruntung, maka istiqamahlah dalam meningkatkan kualitas ibadah setiap hari,” tegasnya. 

Tgk. Ahmad Damanhuri  menambahkan, jika ingin menjadi orang yang merugi, maka cukuplah merasa puas dengan ibadah yang ada tanpa ada usaha perbaikan. Jika ingin menjadi orang yang celaka, maka bermalas-malasanlah dan biarkan diri jauh dari Allah Swt. 

“Tentu tidak ada di antara kita yang ingin menjadi orang yang celaka, apalagi meninggal dalam keadaan su'ul khatimah dan menjadi penghuni neraka,” ungkapnya.

Ia mengharapkan, kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa menjadi lebih baik, agar memiliki masa depan yang penuh harapan, bahagia di dunia, selamat dalam agama, bercahaya dalam alam kubur, dan mendapat ridha Allah Swt di akhirat, hingga dimasukkan ke dalam surga-Nya.

Abu Bakar al-Warraq, seorang ulama salaf menasihati, “Ada empat hal yang telah lama saya selidiki, dan saya menemukan jawabannya pada empat perkara yang lain. Pertama, ketika saya menyelidiki kunci hidup bahagia, ternyata ada pada istiqamah dalam shalat Dhuha. Kedua, ketika saya mencari kunci selamat dalam agama, ternyata ada pada menjaga lisan. 

Ketiga, ketika saya ingin bercahaya dalam kubur, ternyata jawabannya konsisten dalam shalat malam. Keempat, ketika saya mencari kunci meraih ridha Allah, ternyata itu terletak pada ketaatan total kepada-Nya.”

“Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah Swt terus memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan berjalan menuju ridha-Nya,” pungkasnya.