Para Pemain NBA Usia 30 ke Atas Buktikan Usia Hanyalah Angka

Para Pemain NBA Usia 30 ke Atas Buktikan Usia Hanyalah Angka

Para Pemain NBA Usia 30 ke Atas Buktikan Usia Hanyalah Angka

Surabaya, Kabarindo- Menjelang musim NBA 2024-2025, penggemar basket di seluruh dunia bersiap untuk menyaksikan kemeriahan yang belum pernah terjadi.

Musim mendatang akan diwarnai oleh talenta-talenta muda yang menjanjikan, membawa energi baru ke dalam liga. Namun di tengah gelombang pemain muda ini, para pemain veteran tetap menunjukkan eksistensi mereka dan membuktikan nilai serta keterampilan mereka di lapangan. Mereka mempertahankan rata-rata performa yang mengesankan hingga usia 30-an, menantang ekspektasi dan membuktikan bahwa usia hanyalah angka dalam dunia basket profesional. Rekor pemain NBA tertua yang pensiun dipegang oleh Nicholas Nat. J Hickey pada usia 45 tahun.

Berikut ini beberapa pemain yang masih aktif bermain jauh melewati usia 30-an menjelang musim mendatang.

LeBron James si Scoring King

Pada usia 39 tahun, LeBron James, pemain aktif tertua di NBA, terus menantang waktu, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain basket terhebat sepanjang masa. Dari masa-masa awalnya bersama Cleveland Cavaliers hingga peran aktifnya saat ini dengan Los Angeles Lakers, James secara konsisten mengembangkan permainannya. Sepanjang karirnya, ia telah memecahkan rekor dan mendefinisikan ulang ekspektasi, memukau para penonton dengan kombinasi ukuran, kecepatan dan IQ permainan basketnya.

Sebagai pencetak poin terbanyak sepanjang masa di NBA, dampak James jauh melampaui pencapaiannya di lapangan. Dia juga telah menjadi suara yang kuat untuk keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Menjelang usia 40-an, warisan LeBron terus berkembang, menginspirasi generasi baru pemain, termasuk putranya sendiri, Bronny James, yang kini bermain di tim yang sama dengan ayahnya yang legendaris.

Kevin Durant, The Slim Reaper

Pada usia 36 tahun, Kevin Durant merupakan salah satu pencetak skor paling produktif dalam sejarah NBA. Dikenal sebagai "Slim Reaper," pengaruh Durant dalam kemenangan pertandingan tak terbantahkan. Perjalanan Durant dari Oklahoma City Thunder hingga timnya saat ini ditandai oleh skor yang luar biasa dan fleksibilitasnya. Sepanjang karirnya, Durant terus mendorong batas-batas kemampuan seorang pemain dengan tinggi 211 cm, menggabungkan postur tinggi besarnya dengan keterampilan seperti pemain garda untuk menjadi kekuatan ofensif yang tak terhentikan.

Kemampuan Durant untuk mencetak skor dari berbagai posisi di lapangan dan penampilannya yang menentukan kemenangan telah menghasilkan beberapa gelar pencetak skor terbanyak dan gelar juara NBA. Jump shots yang mulus dan penampilannya yang menentukan kemenangan telah mengantarkannya meraih dua gelar juara NBA, dua penghargaan Finals MVP, dan penghargaan MVP musim reguler pada 2014. Meskipun menghadapi cedera yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, ketangguhan dan kemampuan beradaptasi Durant telah memungkinkannya kembali ke performa elit, memperkuat statusnya sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa dan terus menginspirasi penggemar basket di seluruh dunia.

Stephen Curry, The Three-Point Chef

Pada usia 36 tahun, kemampuan shooting Curry yang luar biasa telah mengubah permainan di NBA, membuka era yang didominasi oleh three-point shots. Sebagai bagian dari “Splash Brothers”, ia memimpin Warriors meraih beberapa gelar juara dan memecahkan banyak rekor three-point shots. Perjalanan Curry dari menjadi pilihan draf yang menjanjikan hingga menjadi wajah dinasti Golden State Warriors adalah bukti dari gaya bermainnya yang inovatif. Ia telah menginspirasi generasi pemain untuk bisa melakukan long-range shooting, mengubah fundamental geometri permainan.

Pemain yang dijuluki “Baby-Faced Assassin” ini terus memukau penonton dengan keahliannya dribbling bola dan penampilannya yang luar biasa, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah NBA.

Jimmy “Bucket” Butler

Dari masa kecil yang penuh tantangan hingga menjadi pemain elit NBA, perjalanan Jimmy Butler sungguh menginspirasi. Terpilih pada urutan ke-30 dalam draf 2011, ia telah melampaui harapan dalam setiap kesempatan, mengubah dirinya menjadi salah satu pemain dua arah terbaik di liga. Dikenal dengan pertahanan lockdown, mencetak skor pada saat-saat krusial, dan kemampuannya untuk meningkatkan permainan timnya, Jimmy telah menjadi jantung dan jiwa Miami Heat. Kemampuan bersaing yang kuat dan kepemimpinan alaminya telah secara konsisten meningkatkan performa tim-timnya, terutama memimpin Miami Heat ke penampilan tak terduga di NBA Finals pada 2020.

Dampak Butler di lapangan membuatnya terpilih beberapa kali sebagai NBA All-Star, di mana ia dikenal karena pendekatan langsungnya dalam permainan dan komitmennya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari rekan-rekan se-timnya. Sepanjang kariernya, Butler secara konsisten meningkatkan permainannya dan tim-tim yang dibelanya, mendapatkan reputasi sebagai pesaing yang tangguh dan pemimpin yang alami.

Jholla! Jrue Holiday

Jrue Holiday telah berevolusi dari seorang point guard yang diremehkan menjadi salah satu pemain bertahan dan playmaker terbaik di NBA. Dampaknya sangat penting dalam kemenangan juara Milwaukee Bucks pada 2021 dan menjadi juara bertahan saat memenangkan gelar juara bersama Boston Celtics pada 2024, mengukuhkan reputasinya sebagai pemain yang meningkatkan kinerja timnya pada saat-saat penting. Tiga kali terpilih sebagai NBA All-Star dan dua kali terpilih sebagai Tim Ketiga All-NBA, kehebatan defensif Holiday sangat penting, membuatnya lima kali terpilih sebagai All-Defensive Team, termasuk tiga kali terpilih sebagai First Team. Permainannya yang menyeluruh dan mentalitasnya yang mengutamakan tim diakui dengan penghargaan NBA Teammate of the Year award pada 2020, membuktikan pengaruh positifnya di dalam maupun di luar lapangan.

Seiring perkembangan NBA, penggemar memiliki kesempatan untuk menyaksikan para pemain berpengalaman ini terus menulis sejarah mereka. Meskipun mereka mungkin tidak bergantung terlalu banyak pada atletisme yang eksplosif lagi, mereka tentunya memiliki IQ basket, kepemimpinan dan strategi permainan yang merupakan aset tak ternilai bagi tim mereka.

Foto: istimewa