Film Air Mata Mualaf Siap Tayang Awal Tahun Depan

Film Air Mata Mualaf Siap Tayang Awal Tahun Depan

Film Air Mata Mualaf Siap Tayang Awal Tahun Depan

Rencana syuting awal Oktober 2024 di Jakarta dan Australia

Surabaya, Kabarindo- Film Air Mata Mualaf bakal menghibur penonton pada tahun depan. Rencana syuting pada awal Oktober 2024 di Jakarta dan Australia.

"Syuting mulai 4 Oktober 2024 di Jakarta lalu ke Sydney, Australia, sementara tayang direncanakan awal 2025 di Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei, Amerika, Filipina, Pakistan dan OTT (Netflix),” ujar Dewi Amanda sebagai executive producer dan produser, sementara Aji Fauzi sebagai produser pendamping.

Film ini diproduksi oleh Merak Abadi Prod & Distribution dengan Indra Gunawan sebagai sutradaranya dan Oka Aurora sebagai penulis skenario. Syukuran film dimulainya proses syuting pada Minggu (29/9/2024).

Air Mata Mualaf dibintangi oleh Acha Septriasa sebagai Angie yang menjadi mualaf, Achmad Megantara sebagai Ust. Reza, aktris senior Dewi Irawan sebagai Bu Maria, Budi Ros (Joseph), Rizki Hanggono (Willy), Yama Carlos (Ramli). Syamim Freida warga Malaysia sebagai Nina dan Matthew Williams warga Australia sebagai Ethan.

Ceritanya berdasarkan kisah nyata dari seorang perempuan yang menjadi mualaf. Angie (32 tahun) adalah korban KDRT Ethan (35), pacarnya yang tinggal bersamanya di Sydney. Suatu malam, Angie memutuskan untuk meninggalkan Ethan. Dalam keadaan babak belur, ia jatuh di depan masjid dan diselamatkan oleh seorang gadis pengelola masjid. Angie lalu tersentuh oleh kebaikan hati si gadis, dan semakin tersentuh saat mendengar gadis itu membaca Al-Quran. Angie lalu meminta diajari Islam.

Setelah itu, Angie memutuskan pulang ke Jakarta untuk mengabari ayahnya Joseph (55 tahun), Maria ibunya, Willy kakaknya dan Magda iparnya. Angie lalu mengungsi ke rumah Nina sahabatnya (35 tahun) yang bersuamikan Ramli (37 tahun). Mereka mengajak Angie ke kajian Ust. Reza (37 tahun). Angie jadi semakin yakin untuk menjadi mualaf, karena nasehat Reza. Kata-kata Reza mengutip Rasulullah: ibumu, ibumu, ibumu, Baru bapakmu. Jadi, biarpun kamu menjadi muslim, kamu tetap harus mendapat restu orang tuamu.

Foto: istimewa