Muhammadiyah akan Gelar Muktamar ke 48 di Surakarta, Ini 4 Isu Keumatan yang akan Dibahas!
KABARINDO, JAKARTA - Jelang Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah hendak membahas empat materi utama yang menjadi isu keumatan.
Meski pelaksanaannya sempat tertunda lantaran Pandemi Covid-19, teknis pelaksanaan muktamar tetap berjalan dengan metode hybrid, secara daring maupun luring.
Menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, empat materi tersebut berkaitan dengan isu-isu keumatan dan kebangsaan.
"Poin-poinnya terutama yang berkaitan dengan isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal meliputi beberapa tema utama," ujar Mu'ti saat jumpa pers di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat (4/11/2022).
Ihwal Materi Keumatan, Mu'ti menuturkan pentingnya Isu Keumatan meliputi fenomena rezimentasi paham agama, membangun kesalehan digital, memperkuat persatuan umat, dan reformasi tata kelola filantropi Islam.
"Untuk isu keumatan, kita akan membahas tentang fenomena rezimentasi paham agama, ada gejala dimana sekarang ini paham agama tertentu itu begitu dominan dan seakan-akan jadi bagian dari paham agama yang menjadi rezim," terang Mu'ti.
Selanjutnya, dalam materi kebangsaan, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengungkapkan, meliputi penguatan ketahanan keluarga, reformasi sistem Pemilu, suksesi kepemimpinan 2024, evaluasi atas kebijakan deradikalisasi, memperkuat keadilan hukum, penataan ruang publik yang inklusif dan adil, memperkuat regulasi sistem resiliansi bencana, antisipasi ageing population (penuaan populasi) dan memperkuat integrasi nasional.
Sedangkan untuk materi kemanusiaan universal, Mu'ti menyampaikan pentingnya membangun tata dunia yang damai dan berkeadilan, regulasi dampak perubahan iklim, mengatasi kesenjangan antar negara, dan menguatnya xenophobia.
Materi-materi muktamar ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah untuk sesuai dengan tema muktamar kita, memajukan Indonesia mencerahkan semesata merupakan bagian tak terpisahkan dari bagaimana Muhammadiyah dapat berperan lebih besar lagi dalam ranah kehiduan kebangsaan dan dalam ranah gerakan-gerakan Internasional," ujarnya.
Sebagai informasi, teknis pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah pada tahun ini akan berlangsung dalam dua tahap.
Tahap pertama pada Sabtu (5/11/2022), sidang Muktamar akan diselenggarakan secara daring. Tahap kedua pada Sabtu-Ahad (19-20/11/2022) sidang Muktamar diselenggarakan secara luring dengan pusat kegiatan di gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Menurut Mu’ti, kombinasi darinh dan luring ini pertama kali digunakan dalam sejarah Muktamar di Muhammadiyah.
“Muktamar secara luring dan daring ini pertama kali dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pertimbangannya karena memang kita masih dalam suasana Pandemi. Pandemi ini belum usai jadi jangan abai,” ucap Mu’ti.
Comments ( 0 )