Indonesia Punya Perkeswari; Yuk Kenali Kesehatan Jiwa Anak Anda
Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT - PERKESWARI 2022
Tanggal 16,22-23, 29-30 Januari 2022)
KABARINDO, JAKARTA- Fenomena pandemi dengan kasus kekerasan anak yang makin bikin banyak orang tua gusar.
Anak dalam kondisi depresi atau gagal fokus juga mulai merebak massive. Dari orang tua yang jadi korban pandemi sampai remaja-remaja yang mengalami gangguan jiwa.
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas pada remaja dan dewasa, deteksi dan managemen kasus.
Dr.dr. Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), MARS selaku Ketua Perkumpulan Kesehatan Jiwa Anak & Remaja Indonesia disingkat PERKESWARI.
Ia jelaskan secara gamblang bahwa PERKESWARI, adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari para professional seminat Kesehatan jiwa anak & remaja Indonesia , seperti Psikiater Anak & Remaja, Psikiater, Dokter Anak, Psikolog, Guru, Orang Tua dan Para Pemerhati Kesehatan Jiwa Anak & Remaja Indonesia.
"Perkeswari awalnya diprakarsai oleh alm. Prof. Dr . dr. Edith Humris Pleyt , SpKJ (K), seorang Guru besar dari FKUI, beliau adalah seorang Psikiater Anak & Remaja, yang mempunyai dedikasi yang tinggi bagi Pendidikan dan Kesehatan Jiwa Anak & Remaja. Prakarsa ini diresmikan pada tahun 2007 dengan nama AKESWARI (Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak & Remaja Indonesia).
Kemudian sejak 8 Mei, 2020, disahkan menjadi PERKESWARI (Perkumpulan Kesehatan Jiwa Anak & Remaja Indonesia)," paparnya lugas dikutip dari rilis yang hinggap di meja redaksi.
Lanjutnya, tujuan didirikannya perkumpulan ini adalah berkoordinasi dengan para professional seminat kesehatan jiwa anak & remaja untuk memberikan edukasi dan pemahaman menyeluruh akan problematika Kesehatan jiwa anak & remaja akan pentingnya penanganan dalam bentuk preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Nah, topik Pertemuan Ilmiah (PIT - PERKESWARI) tahun ini adalah mengangkat tema “Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas pada remaja dan dewasa, deteksi dan managemen kasus”.
Mungkin timbul pertanyaan, kenapa tema remaja dan dewasa dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) atau biasa dikenal dengan Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD)?
Materi Pertemuan kali ini akan menjawab kebutuhan akan kurangnya pengetahuan dan pemahaman yang mumpuni akan GPPH pada anak, yang akan menetap dan berdampak luas sampai remaja bahkan dewasa, jika tidak ditangani secara serius.
National Comorbidity Survey Replication (NCS-R), mengatakan angka GPPH atau ADHD remaja & dewasa, dengan rentang umur, 18 - 44 tahun, sebesar 4.4 % dengan laki-laki 5.4% dan perempuan sebesar 3.2%. Komorbiditas GPPH pada remaja dan dewasa dengan gangguan cemas, gangguan mood seperti bipolar, depresi, substance use atau penggunaan narkoba serta gangguan perilaku. Juga dampak yang lebih panjang lagi adalah kegagalan dalam menyelesaikan pendidikan, pekerjaan dan problematika dengan pasangan hidup.
Problematika GPPH yang menetap sampai dewasa ini jika tidak ditangani akan menurunkan kualitas hidup serta performa akan harapan Sumber Daya Manusia Unggul di Indonesia ini.
Antusiasme dari para professional maupun masyarakat, seperti pendidik, pemerhati kesehatan jiwa, untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini sangat kami harapkan, agar Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT-PERKESWARI) ini bermanfaat sebagai ajang edukasi. Dalam rangka memberikan pengetahuan yang sebanyak -banyaknya bagi pemerhati Kesehatan jiwa anak dan remaja di Indonesia .
Indonesia saatnya mengenal dengan baik tentang kesehatan jiwa anak dan remaja.
Comments ( 0 )