East Java Fashion Harmony 2024 Bakal Populerkan Tenun Jatim, Usung Tema Rise of Reminiscence

East Java Fashion Harmony 2024 Bakal Populerkan Tenun Jatim, Usung Tema Rise of Reminiscence

East Java Fashion Harmony 2024 Bakal Populerkan Tenun Jatim, Usung Tema Rise of Reminiscence

Siap digelar Disbudpar Jatim di Pantai Midodaren, Tulungagung, pada 22 Juni 2024

Surabaya, Kabarindo- Jawa Timur akan punya gawe besar yaitu East Java Fashion Harmony (EJFH) yang akan digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim) di Pantai Midodaren, Kabupaten Tulungagung, pada Sabtu (22/6/ 2024).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari, mengatakan EJFH 2024 merupakan event keenam kali. Pada tahun ini dilaksanakan di Pantai Midodaren, karena menjadi daya tarik wisata yang telah dikembangkan dan memiliki fasilitas yang cukup memadai.

Event ini juga sebagai upaya untuk mempromosikan daya tarik wisata dan menggerakkan ekonomi di jalur lintas selatan. EJFH 2024 ditargetkan dapat menarik pengunjung sebanyak 3.000 orang.

“Pantai Midodaren berada di jalur lintas selatan dan telah meraih penghargaan East Java Tourism Award pada 2023,” ujarnya dalam Bincang Wastra Road to East Java Fashion Harmony 2024 di pendopo Taman Budaya Jawa Timur pada Jumat (7/6/2024).

Dalam event tersebut akan digelar pameran produk wastra dan ekonomi kreatif yang diikuti kabupaten dan kota dengan melibatkan para perajin sebagai upaya untuk pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif serta mempromosikan produk wastra dan ekonomi kreatif.

Evy mengatakan, EJFH 2024 bertujuan menggali, mengangkat dan mempopulerkan khasanah wastra Jatim, dalam hal ini tenun. Menurut ia, event tersebut mengangkat tenun, karena perkembangan wastra tenun di Jatim masih lambat dibandingkan dengan batik.

“Batik sudah lebih dikenal di Jatim. Padahal Jatim juga punya tenun. Sayangnya belum tergali. Selama ini tenun yang dikenal dari Nusa Tenggara. Padahal beberapa kabupaten di Jatim juga punya tenun. Karena itu kita ingin mengangkat dan mempopulerkannya,” ujarnya.

EJFH 2024 mengusung tema “Rise of Reminiscence” yang berarti menghidupkan kembali tenun dengan konsep busana kebaya dan sarung ready to wear dari bahan tenun dari beberapa daerah di Jatim dengan menggandeng para perajin tenun.

Event tersebut juga akan menggandeng dua siswa SMKN 8 Surabaya dan 6 desainer Jatim yang akan menampilkan koleksi busana dari tenun karya mereka serta menghadirkan desainer dari Thailand, Varazatiravatt.

Desainer Alben Ayub Andal mengapresiasi Disbudpar Jatim yang menggandeng para desainer dan perajin tenun di Jatim. Ia mengatakan, EJFH 2024 bisa menjadi wadah dan sarana untuk mempopulerkan tenun yang dikreasi para desainer dari bahan yang diproduksi para perajin Jatim serta dapat memperluas pasar mereka.

Bahan tenun yang digunakan dalam kreasi mereka diproduksi oleh UMKM tenun yang berkembang dan memiliki karakteristik kuat tentang motif kearifan lokal di Jatim, antara lain dari Jombang, Kediri, Tuban, Lamongan, Gresik dan Mojokerto. Salah satunya Tenun Mulia dari Kediri.

Febriana dari Tenun Mulia mengapresiasi Disbudpar Jatim yang telah memilih brand-nya untuk ambil bagian dalam EJFH 2024. Ia bangga bisa memperkenalkan tenun dari Kediri yang tak kalah indah dibandingkan dari daerah-daerah lain.

“Tenun dari Kediri punya warna dan motif yang luar biasa,” ujarnya.