Hasil Penyelidikan : Ditembak Rudal Rusia, Azerbaijan Airlines Lebih Beruntung dari Malaysia Airlines MH17
MH-17 : Puing pesawat MH-17 yang ditembak Rudal SAM Rusia pada Juli 2014 silam. (FOTO/Istimewa)
KABARINDO, BAKU -- Penyelidikan jatuhanya pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines sedang berlangsung. Namun dugaan awal pesawat nahas itu dihantam Rudal Survace to Air Missile (SAM) milik Rusia.
Kementerian Transportasi Azerbaijan mengatakan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh pada 25 Desember mengalami "gangguan eksternal" dan mengalami kerusakan luar dan dalam, ketika mencoba mendarat di Republik Chechnya, Rusia selatan.
“Semua yang selamat tanpa kecuali menyatakan mereka mendengar tiga suara ledakan ketika pesawat berada di atas Grozny,” kata pejabat Kementerian Transportasi Azerbaijan Rashad Nabiyev.
Situs pro-pemerintah Azerbaijan, Caliber, mengutip sumber pemerintahan setempat yang mengatakan bahwa mereka percaya rudal Rusia yang ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S menembak jatuh pesawat tersebut.
Dugaan itu juga dilaporkan oleh The New York Times, Euronews, dan Al Jazeera. Saat kejadian, sistem pertahanan udara Rusia sedang menghalau serangan Drone tempur Ukraina yang menyeru Grozny. Diduga kuat Embraer 190 Azerbaijan Airlines diidentifikasi sebagai pesawat mencurigakan.
Kremlin menolak berkomentar, namun Kepala Badan Penerbangan sipil Rusia mengatakan situasi di Grozny “sangat rumit” pada saat itu dan protokol penerbangan tertutup telah diberlakukan.
"Drone tempur Ukraina melancarkan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil di kota Grozny dan Vladikavkaz,” kata Dmitry Yadrov, kepala Rosaviatsia, dalam pernyataan video yang diposting di kantor berita Rusia Tass.
Para ahli mengatakan rudal SAM jarak menengah akan mampu mengenai pesawat yang terbang di ketinggian lebih dari 10 kilometer atau 30.000 kaki. Baik pasukan Rusia dan Ukraina memiliki varian BUK, sistem rudal darat ke udara, termasuk rudal SA-11 dan SA-17 yang dapat mencapai sasaran pada ketinggian hingga 25 kilometer.Rusia memiliki rudal SA yang lebih canggih, termasuk S-300 dan S-400.
Pada Juli 2014 silam, rudal SAM Rusia pernah menembak jatuh Boeing 777-200 Malaysia Airlines MH-17. Semua penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 298 orang meninggal tewas saat pesawat hancur di udara terkena tembakan rudal saat melayani rute Amsterdam-Kuala Lumpur.
Sumber ledakan adalah hulu ledak tipe 9N314M buatan Rusia yang diangkut oleh rudal 9M38M1, yang ditembakkan dari wilayah Ukraina timur dengan menggunakan sistem rudal BUK. Tim penyelidik yang terdiri dari Belanda, Belgia, Australia, Malaysia dan Ukraina meyakini hulu ledak untuk menembak MH-17 seberat 70 kg.
Ketua tim penyelidik dari Kepolisian Belanda Wilbert Paulissen pada 2016 silam menyebutkan, penerbangan MH17 ditembak jatuh oleh rudak BUK seri 9M83 yang berasal dari wilayah Federasi Rusia. Namun hasil investigasi itu ditolak pemerintah Rusia.
Comments ( 0 )