Sektor Pariwisata Diprediksi Tetap Bergeliat meski PPKM Level 3 Diterapkan Akhir Desember 2021
KABARINDO, SOLO - Rencana pemerintah kembali menerapkan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga di seluruh wilayah Indonesia pada akhir Desember 2021 dinilai tidak akan mengganggu sektor pariwisata.
Setidaknya, hal itu yang diyakini Daryono selaku wakil ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jawa Tengah. Ia memprediksi sektor pariwisata akan tetap bergeliat, hanya saja terjadi pergeseran pola dalam menentukan waktu perjalanan wisata.
"Justru masyarakat akan memanfaatkan momen sebelum pembatasan seperti yang terlihat di Jogja, travel atau hotel saat ini full. Pemerintah dan perusahaan juga bakal melakukan serapan anggaran pada minggu-minggu ini hingga pertengahan Desember," ujar Daryono, Kamis (2/12/2021).
Dari pola tersebut, ia menyakini niat masyarakat untuk berwisata pada periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 tidak akan terganggu sementara penerapan PPKM level tiga juga akan berjalan lancar.
Meski begitu, Daryono tak menampik jika pergeseran pola ini tetap bakal memengaruhi penyedia jasa wisata terutama yang menjual paket wisata akhir tahun. Namun, ia berharap terjadi pergeseran momentum pada awal 2022 yang bisa menguntungkan.
"Setelah libur akhir tahun, Januari-Maret biasanya jadi low season. Harapannya di awal Februari dan selanjutnya jadi momentum bagus, hotel dan destinasi wisata bisa beroperasi kembali seperti sedia kala dan bisa meningkat lagi omzetnya," ujar Daryono.
Untuk hunian hotel, Daryono berharap kondisinya bisa langsung kembali baik seperti saat ini begitu pemberlakuan PPKM level tiga selesai dilakukan. Saat ini, Asita Jawa Tengah mencatat tingkat okupansi hotel dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan hingga 95 persen.
Pada kesempatan itu, Daryono juga menyoroti pergeseran kebutuhan wisatawan semenjak pandemi Covid-19 merebak terutama terkait keselamatan. Bahkan, beberapa orang rela membayar lebih untuk memperoleh fasilitas yang dapat menjamin keamanan dan kesehatan mereka selama berwisata.
"Untuk bisa safety, mereka berani bayar. Oleh karena itu, semoga para pelaku wisata bisa mengemas pariwisata agar lebih safety. Kami sarankan ke anggota (Asita) untuk memastikan sisi safety, jangan sampai terjadi klaster baru, dan kenyamanan harus diutamakan," Daryono memungkasi.
Sumber Berita: Antara
Foto: Antara
Comments ( 0 )