Ratusan Jemaah Haji Banyuwangi Tertahan di Jeddah akibat Alasan Keamanan
KABARINDO, JAKARTA – Ratusan jemaah haji asal Banyuwangi yang tergabung dalam Kloter 43 dan 44 harus bersabar lebih lama. Jadwal kepulangan mereka ke Tanah Air yang semula direncanakan pada Senin (24/6) dini hari, terpaksa ditunda secara mendadak oleh pihak maskapai Saudia Airlines.
Penundaan tersebut disampaikan melalui surat resmi dari Saudia Arabian Airlines kepada Kementerian Agama RI bernomor 035/H)CC/SV/2025. Dalam surat itu dijelaskan bahwa penundaan dilakukan atas dasar “pertimbangan alasan keselamatan operasional yang tidak dapat ditunda.” Meski demikian, tidak ada penjelasan detail mengenai penyebabnya—apakah berkaitan dengan kerusakan teknis, gangguan mesin, atau cuaca ekstrem.
Spekulasi pun bermunculan. Tidak sedikit yang mengaitkan penundaan ini dengan situasi geopolitik yang memanas di Timur Tengah, terlebih setelah dua insiden sebelumnya—di mana pesawat Saudia yang mengangkut jemaah dari Jakarta dan Jember terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, akibat adanya ancaman bom.
Kekhawatiran semakin meningkat ketika pada hari yang sama, Senin (24/6) dini hari waktu setempat, Iran dilaporkan meluncurkan serangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar. Serangan tersebut merupakan respons dari eskalasi konflik terbuka dengan Israel, yang diyakini turut melibatkan dukungan militer langsung dari AS.
“Bisa jadi, pesawat yang akan membawa Kloter 43 dan 44 juga menerima ancaman serupa, atau rute penerbangan terganggu akibat meningkatnya ketegangan udara di kawasan Teluk,” ujar salah satu anggota keluarga jemaah haji asal Banyuwangi yang tengah cemas menanti kepulangan kerabatnya.
Hingga kini, seluruh jemaah Kloter 43 dan 44 masih tertahan di Kota Jeddah. Mereka sedianya akan pulang menggunakan pesawat Saudia SV5302 dan SV5440 pada pukul 03.50 dan 05.10 Waktu Arab Saudi (WAS). Namun, kedua penerbangan itu dibatalkan dan digantikan dengan nomor penerbangan baru—SV9302 dan SV9440—dengan jadwal yang dijadwalkan ulang pada Rabu (26/6).
“Kami sudah siap pulang, koper juga sudah diangkut. Tapi mendadak tengah malam diberi tahu kalau penerbangan dibatalkan. Harusnya kami terbang subuh, tapi gagal. Mungkin kami akan kembali ke Mekkah dulu,” ungkap H. Sukadiyanto, salah satu jemaah asal Banyuwangi.
Pihak maskapai menyampaikan bahwa penjadwalan ulang akan dilakukan setelah mereka memperoleh kepastian dari aspek teknis dan operasional. Namun hingga kini belum ada informasi pasti apakah kondisi keamanan di jalur penerbangan menjadi alasan utama.
Ketua rombongan jemaah dari KBIH Sabilillah, HM Sidrotul Muntoha, membenarkan adanya penundaan tersebut. Ia mengimbau seluruh keluarga di Tanah Air untuk tetap tenang dan terus mendoakan keselamatan jemaah.
“Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Banyuwangi. Semoga para jemaah tetap sehat, sabar, dan bisa kembali ke Tanah Air dalam keadaan selamat,” ujarnya singkat.
Meski harus menunda kepulangan dan menahan rindu dengan keluarga, para jemaah haji asal Banyuwangi tetap diharapkan dalam kondisi yang aman dan terlindungi hingga tiba waktunya kembali ke tanah air tercinta.
Comments ( 0 )