Pramono: "Nilai Tambah Industri Fesyen Nasional Tumbuh 7,30%, Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta 4,84% Alami Peningkatan di Sektor Fesyen"

Pramono: "Nilai Tambah Industri Fesyen Nasional Tumbuh 7,30%, Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta 4,84% Alami Peningkatan di Sektor Fesyen"

Gubernur Pramono Hadiri ASEAN Fashion Parade (Foto: Berita Jakarta)

KABARINDO, JAKARTA - Dalam rangkaian Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 Pramono Anung dan Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, menyaksikan peragaan busana bertajuk “City of Jakarta Presents: ASEAN Fashion Parade” di Pondok Indah Mall (PIM) 3, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu (2/11/2025).

Gubernur Pramono menyebut sektor fesyen merupakan salah satu subsektor dari 17 sektor ekonomi kreatif yang berperan penting dalam menggerakkan perekonomian daerah.

“Fesyen di Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi kreatif. Karena itu, saya mendorong agar kegiatan seperti JFW ini menjadi ikon kebanggaan Jakarta," ujarnya dalam siaran pers Berita Jakarta.

Gubernur Pramono menambahkan, pada 2024, nilai tambah industri fesyen nasional tumbuh sebesar 7,30%, sementara pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta mencapai 4,84%. Dengan demikian, peningkatan kegiatan di sektor fesyen dapat menjadi pendorong signifikan bagi ekonomi ibu kota.

Gubernur Pramono menilai, penyelenggaraan Jakarta Fashion Week mampu menciptakan multiplier effect yang luas, tidak hanya bagi pelaku industri kreatif, tetapi juga sektor lain seperti pariwisata, perdagangan, dan lapangan kerja.

Selain itu, melalui karya-karya yang menampilkan kekayaan budaya, ajang ini menjadi momentum penting untuk mempererat persahabatan budaya di kawasan ASEAN,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya, menegaskan, JFW punya nilai kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) yang kuat dan berperan penting dalam memperkuat kolaborasi kreatif antarnegara di kawasan ASEAN.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk memperkuat ekosistem fesyen melalui fasilitasi pelatihan, pembiayaan, serta ekspansi pasar global bagi desainer dan pelaku industri mode tanah air.

“Fesyen bukan hanya gaya hidup, tetapi juga kekuatan ekonomi dan identitas kreatif yang berakar pada budaya bangsa. Terima kasih kepada Jakarta Fashion Week, dalam mengembangkan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya. (Karmila)