Pastikan persiapan Rampung, Menag Nasarudin Umar Tinjau Tenda di Arafah
KABARINDO, ARAFAH - Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau langsung kesiapan tenda-tenda jamaah calon haji Indonesia di Padang Arafah menjelang pelaksanaan wukuf pada puncak Haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Dalam kunjungan tersebut, Menag memastikan bahwa seluruh fasilitas utama telah rampung dan siap digunakan oleh jamaah.
"Kami dari Mina sekarang berada di Arafah untuk mengecek bersama dengan anggota Amirul Hajj. Alhamdulillah, persiapan-persiapan sudah selesai. Jadi, kita tinggal menunggu hari H-nya," ujar Nasaruddin di Arafah, Senin.
Menag menjelaskan seluruh kebutuhan jamaah seperti bantal, sprei, air, AC, lampu penerangan hingga area taman telah tersedia di tenda-tenda yang disiapkan khusus bagi jamaah Indonesia.
"Memang agak kecil, tapi ini tidak digunakan untuk bermalam penuh. Hanya dipakai setengah malam untuk rebahan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Menag juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kelancaran ibadah haji.
"Kami mohon doa dari seluruh warga bangsa agar jamaah haji Indonesia sukses menjalankan ibadah yang makbul dan mabrur. Di Arafah ini Insya Allah doa-doa akan dikabulkan," kata dia.
Menag juga mengeluarkan imbauan kepada jamaah untuk menjaga kedisiplinan, terutama terkait waktu dan aturan saat wukuf di Arafah.
"Saya ingatkan bahwa di Padang Arafah tidak boleh mencabut rumput, membunuh nyamuk, menutup kepala bagi laki-laki, menyisir rambut, atau membuat kegaduhan. Apalagi nanti suhu bisa lebih dari 40 derajat Celsius," kata dia.
Mengacu pada instruksi Pemerintah Arab Saudi, Menag mengingatkan bahwa pada hari wukuf antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat, jamaah tidak diperkenankan keluar dari tenda dan dilarang naik ke Jabal Rahmah.
"Akan ada petugas yang berjaga. Tapi saya imbau jamaah kita, karena mobilitas kita tinggi, lebih baik menghindari pergerakan jauh dari tenda agar tidak tertinggal bus. Kalau ada yang tertinggal, bisa mengganggu seluruh rombongan," ujarnya.
Dalam peninjauan ini, Menag juga menanggapi temuan Timwas DPR RI yang sebelumnya menilai jarak antar kasur di Arafah terlalu berdekatan.
Menurutnya, hal tersebut masih dalam batas kewajaran karena ruang di Arafah tidak digunakan untuk menginap penuh.
"Saya sudah coba sendiri. Ukurannya cukup untuk rebahan sebentar. Untuk menginap semalam penuh, nanti kita akan berada di Mina, dan tenda di sana dipastikan lebih baik," kata dia.
Comments ( 0 )