Olaf Scholz Resmi Dilantik Sebagai Kanselir Jerman
KABARINDO, BERLIN - Parlemen Federal Jerman, German Bundestag, melantik Olaf Scholz sebagai kanselir pada Rabu pagi (8/12), setelah Angela Merkel mundur dari panggung politik.
Pemungutan suara pagi hari oleh majelis rendah legislatif Jerman ini dipandang sebagai formalitas. Dibuka oleh Presiden Bundestag Bärbel Bas, dan diselenggarakan dengan pemungutan suara rahasia serta tanpa perdebatan, anggota parlemen memilih dengan 395 dari 707 suara yang diberikan untuk Scholz menjadi kepala pemerintahan baru Jerman.
Namun, tidak semua anggota yang disebut "koalisi lampu lalu lintas" Scholz memberikan suara mendukung. Jika mereka melakukannya, dia akan menerima 416 suara. Ada 303 suara menentang, dan 6 abstain dari total 736 suara.
Sementara itu, Scholz mentwit bahwa ketika diminta untuk menerima tugas oleh presiden Bundestag, "Saya bilang 'ya'," tulisnya.
Partai Sosial Demokrat (SPD) kiri-tengah Scholz muncul sebagai partai terbesar dalam pemilihan umum September lalu dan sejak itu mereka telah merundingkan kesepakatan koalisi dengan partai pecinta lingkungan Hijau (Greens) dan Partai Demokrat Bebas (FDP) yang berfokus pada bisnis.
Pemerintah baru ini telah mengatakan akan menempatkan penanganan pandemi virus corona dan mengatasi perubahan iklim sebagai inti dari programnya.
Baca Juga: Tandingi Pengaruh China, Uni Eropa Tawarkan €300 milyar Melalui Global Getaway
Puluhan Ribu Orang Berunjuk Rasa Menentang Pembatasan Covid di Eropa
Kabinet baru Scholz akan terdiri dari 16 menteri - tujuh dari SPD, lima dari Partai Hijau dan empat dari FDP. Ada satu portofolio lebih dari di pemerintahan sebelumnya, karena pembentukan kementerian konstruksi.
Merkel meninggalkan jabatannya sebagai kanselir terlama kedua di Jerman pascaperang, hanya 10 hari lebih pendek dari 16 tahun dan 26 hari yang dihabiskan Helmut Kohl di kantor antara tahun 1982 dan 1998.
Kanselir yang baru berhenti ini hadir untuk pemungutan suara sebagai tamu yang duduk di samping pendahulunya sendiri Gerhard Schröder. *** (Sumber: DW; Foto: Twitter)
Comments ( 0 )