New York Times Tarik Video ‘Currygate’
KABARINDO, NEW YORK – Surat kabar The New York Times pada hari Jumat (11/2) menarik sebuah videonya yang menunjukkan seorang penulis yang berbasis di Taiwan membuat "kari ayam Singapura" setelah para kritikus di negara kota itu mengecamnya.
Menurut kantor berita AFP, orang-orang Singapura sangat bangga dengan tradisi kuliner mereka, yang memadukan pengaruh dari populasi multi-etnis negara itu, dan sensitif terhadap upaya orang luar yang gagal untuk menggambarkan hidangan favorit mereka.
Ketika Times mengunggah video bulan ini di salah satu akun Instagram mereka, "nytcooking", keributan pun dimulai.
Dalam video itu, Clarissa Wei, seorang jurnalis lepas Amerika Serikat yang berbasis di Taipei, mendemonstrasikan cara membuat "kari ayam Singapura".
Video tersebut dengan segera mengundang kecaman di berbagai media sosial di Singapura, dengan para kritikus mengatakan produk akhir sajian di video itu tampak seperti air kotor/got daripada kari lokal asli.
"Maaf, tapi ada apa ini? Sebagai orang Singapura, saya belum pernah melihat versi kari ayam yang terlihat seperti ini dari kelompok etnis besar mana pun," tulis salah satu komentar di media sosial.
Dijuluki "Currygate" oleh media lokal, kisah itu menerima liputan kritis tanpa henti selama berhari-hari sebelum media AS itu akhirnya tunduk pada tekanan dan menarik videonya.
"Setelah mendengar tanggapan Anda, kami telah menghapus video tersebut," kata sebuah pesan di akun "nytcooking" yang memiliki 3,4 juta pengikut itu.
(Foto: Kari Ayam Singapura -Aroma Cookery)
Sebelum diitarik, kiriman video tersebut disertai dengan artikel yang ditulis Wei untuk NY Times tentang beragam makanan yang dinikmati warga Singapura selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Shila Das dari Singapura menyumbangkan resep biryani ayam untuk bagian tersebut, tetapi artikel tersebut membagi resepnya menjadi dua bagian -- satu disebut "Nasi Biryani" dan yang lainnya "Kari Ayam Singapura".
Wei kemudian mengikuti resep kari ayam Das, walau kemudian mengakui di Instagram bahwa peragaan videonya “tidak mengikuti resep [Shila Das] dengan tepat."
Das, yang menerima surat kebencian setelah video itu diunggah, menyambut baik keputusan untuk menghapusnya, dan menganggap hal tersebut harusnya dilakukan lebih segera.
"Penarikan itu sudah lama tertunda," katanya seperti dikutip di surat kabar Singapura, The Straits Times.
***(Sumber: France24/AFP, The Straits Times; Foto: South China Morning Post, Aroma Cookery)
Comments ( 0 )