NEGOSIASI POSISIONAL Israel-Hamas Hingga "Kiamat"!
OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
SINTESIS (titik temu), polarisasi Israel-Hamas, tajam! Israel memanfaatkannya, sambil "buying time"! Israel terus menggunakan "waste time", sambil me-reduksi kekuatan inti Hamas! Tujuannya, untuk mencari 'sintesis' yang menguntungkan. Kala Hamas tak punya pilihan negosiasi lagi!
Kunjungan ketiga PM Israel Benyamin Netanyahu ke Washington, pekan lalu! Trump sangat yakin, gencatan senjata akan tercapai. Apa lacur! Pudar!
Simultan dengan negosiasi, Intelejen internal "Shin Bet" (Israel), bersama Israel Air Force (IAF), pun menemukan dan membunuh para komandan senior Hamas! Para "expert" tempurnya!
Netanyahu beserta koalisi "ekstreem"-nya di Knesset (Parlemen). Penopang "bangunan" pemerintahan Partai Likud-nya, tengah menunggu "tawaran" negosiasi yang tak dapat lagi ditolak Hamas! Menunggu Hamas makin "melunglai"!
Kohesifitas Israel dalam memaksa Hamas "exile", demiliterisasi (dilucuti), dan keluar dari Gaza sudah "baku". Target itu tak akan diubah trio Netanyahu-israel Katz-Eyal Zamir!
Sehingga, apa pun "argument clinic", atau diksi dalam banyak "variant". Negosiasi Israel-Hamas hanya akan berputar di "circumtance" yang statis.
Permintaan Hamas, agar Israel meninggalkan 40 persen areal Gaza. Berlanjut gencatan senjata permanen, tak akan pernah dipenuhi Israel.
Israel hanya ingin 60 hari gencatan senjata. Imbalannya, 10 sandera hidup serta 18 jenazah dibebaskan. Setelah itu, gencatan senjata lagi, dan sandera tersisa bebas semua!
Negeri Zionis ini, nampak tengah memainkan negosisi "posisional"! Ketimbang negosiasi "win win". Kedua jenis negosisi ini sangat bertolak belakang satu sama lain!
Terbunuhnya "generasi baru" pimpinan tempur Hamas" oleh pemboman Israel, seperti dikutip dari media "mainstream" Israel, Yedioth Ahronoth (13/7):
Muhammad Abu Awwad (ahli rudal presisi & produksi), Bilal Abu Shikha dan Tayseer Shareem (komandan regu), Mundir Salami (pengawas produksi senjata), Mustafa Dababesh (kepala departemen), Mustafa Rabi' Sukhweil (finansial).
Menjadikan "bargaining" Israel lebih kukuh pada tuntutan "perlucutan senjata" Hamas, dan pergi "tinggalkan" Gaza!
Betul, apa kata Peter Sander dalam buku "From Planning Your Strategy & Art of Negotiating"! Israel tidak mengadopsi negosiasi "win win". Namun, memanfaatkan negosiasi "posisional".
Mengapa? "Negosiasi posisional", terjadi karena baik Israel maupun Hamas. Mengambil posisi ragu untuk mengalah! Atau mengalah terlalu banyak kepada salah satu pihak.
Israel tengah merasa di atas "angin"! Terbunuhnya sejumlah "expert" persenjataan Hamas, dianggap Israel sebagai kondisi lemah Hamas!
Sisi lain, Hamas telah melewati "lorong waktu" kematian demi kematian "expert" dan pimpinan teras (sejak berdiri 1987). Hamas selalu mampu "meregenerasi" dan "men-suksesi" pimpinannya, tanpa kekurangan "sources".
Bisa jadi, Israel keliru menilai "kematian" pimpinan teras Hamas, adalah titik lemah Hamas! Sejak Sheikh Ahmed Yassin (pendiri Hamas), Abdel Aziz Al Rantisi, Ismail Haniyah, Yahya Sinwar.
Hamas selalu sukses menduplikasi kepemimpinannya. Motif kemerdekaan, dan "syahid" dalam perjuangan adalah spiritnya!
"Mitosis" (regenerasi) perjuangan kemerdekaan Palestina oleh Hamas, tak pernah berkurang. "Satu hilang, dua terbilang". Diam "mati"! Berjuang juga "mati"! Israel memahami itu!
Namun, Israel akan terus mengupayakan, agar Hamas benar-benar bisa disudahi! Bisakah?
"Negosisasi posisional" yang diminta masing-masing pihak (Israel dan Hamas). Akan membuat peperangan keduanya tak akan berhenti hingga "kiamat"!
Hamas akan "membiarkan" Israel "brutal" lebih "in depth", terhadap rakyat sipil Palestina. Karena memang Hamas sulit menghentikannya! Akselerasi kemerdekaan Palestina, akan berangkat dari sini!
Dari "sintesis ke "fotosintesis"! Sebagai 'metafora', dukungan kemerdekaan Palestina tumbuh terus, berkembang, dan meluas!
Semua, demi kemanusiaan *
Comments ( 0 )