JDMU Selection 2019; 8 Koreografer & Komunitas Terpilih
Menata Masa Depan Tari Indonesia
JDMU SELECTION 2019; Dua Hari Yang Apresiatif
15 & 16 November 2019 di Gedung Kesenian Jakarta
Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Kabarindo- JDMU Selection menjadi kelanjutan dari JDMU Reguler .
JDMU Reguler adalah pertemuan antar komunitas tari di Jakarta tersebut diharapkan menghasilkan karya-karya baru lewat pertunjukan yang diselenggarakan. Gagasan penciptaan dan karya yang pertunjukkan itu akan diuji lewat berbagai pengamatan dan diskusi karya.
Dengan begitu, JDMU Selection adalah sepilihan karya-karya yang mempunyai potensi untuk dilanjutkan ke model produksi yang lebih kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Tahap ini merupakan akumulasi dari pengalaman yang didapatkan setiap komunitas di JDMU Reguler.
Karena kelompok tari di tahap ini merupakan pilihan dari komunitas yang bergabung di tahap sebelumnya, maka untuk memperdalam apa sudah mereka dapatkan, program ini memberikan fasilitas ChoreoLab kepada setiap komunitas di JDMU Selection. Fasilitas ini memungkinkan komunitas-komunitas seni tersebut untuk mendapatkan pandangan-pandangan baru dalam menciptakan karya dari narasumber yang beragam, tak hanya dari dunia tari tetapi juga dari disiplin seni lainnya. Keberbagaian cara melihat yang terdapat dalam berbagai disiplin seni itulah yang diharapkan memunculkan gagasan penciptaan baru di ChoreoLab.
Dalam ChoreoLab, peserta JDMU mendapat masukan berupa kelas dari sejumlah pihak dari berbagai keahlian, seperti Iskandar K Loedin(Artistik) Otto Siddharta (Musik) dan Anusirwan (tari). Selain itu, seluruh aktivitas, evaluasi serta perkembangan JDMU juga dibukukan yang ditulis oleh pengamat tari Fariq Alfaruqi. Dengan demikian manfaat JDMU bukan saja dirasakan langsung peserta JDMU, tapi juga terdokumentasi dan tertulis dalam bentuk buku yang dapat dipelajari masyarakat luas. Untuk menjaga keberlangsungan JDMU ini memiliki board executive yang bertugas merumuskan dan menyelenggaran yang terdiri dari Hartati, Rusdy Rukmarata, Yola Yulfianti dan Josh Marcy.
Yola Yulfianti selaku komite tari Dewan Kesenian Jakarta menegaskan, “JDMU Selection ini pada prinsipnya tidak hanya memperkuat jejaring antar komunitas yang sudah terbentuk, tetapi juga menitik-beratkan pada penguatan kerja-kerja di belakang layar, proses kreatif, dan sebagainya.” Oleh karena itu, aspek-aspek yang berkaitan dengan pendalaman materi, penguatan konsep, pengujian gagasan, dan sebagainya, mendapat tempat yang lebih banyak dan lebih kompeten.
Untuk itu, peserta juga mengikuti sejumlah kegiatan yang diharapkan mampu merangsang gagasan karya serta wawasan serta jejaring untuk menjadi yang lebih baik.
Acara-acara tersebut meliputi :
September : FGD tentang gagasan dan konsep karya
Hanya dihadiri oleh koreografer dan membawa gagasan karya baru
Oktober : FGD tentang struktur karya, skenografi, musik untuk tari, persentasi proses karya
Setiap koreografer presentasi progres karya (dengan penari) dan diskusi
November: presentasi progres karya (dengan penari) dan diskusi.
Nama koreografer dan komunitas yang terpilih
1. Abu Hasan Lobubun (Daun Gatal)
2. Alisa Soelaeman (Alisa Soelaeman Danceworks)
3. Annisa Nurkhadijah (KIG Dance Community UPI Bandung)
4. Bathara Saverigadi Dewandro (Swargaloka Art)
5. Ken Nala Amrytha ( EKI ON CALL)
6. Nudiandra Sarasvati (MUDAMOVE)
7. Marich Prakoso Kekasih (Kreativitat Dance Indonesia)
8. Trianna Ambarwati ( Lentera Fannani)
Pentas JDMU Selecion akan diadakan pada tanggal 15 dan 16 November 2019 di Gedung Kesenian Jakarta.
Comments ( 0 )