Harapan Rakyat untuk Pemerintah yang Baru

Harapan Rakyat untuk Pemerintah yang Baru

KABARINDO, JAKARTA - Pesan pertama Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto sungguh menggelegar.  Gaungnya sungguh-sungguh masuk ke kisi-kisi relung kehidupan masyarakat luas.

Bara semangatnya membakar warga pendukungnya menyatu dengan rakyat yang berharap Presiden ke 8 itu mampu membawa aspirasi rakyat dan kejayaan negeri yang besar ini kedepan.

Pemberantasan korupsi dari semua tingkatan, panutan semua pemimpin bagi masyarakat, berkurangnya beban hidup memberikan harapan rakyat kecil untuk hidup sejahtera.

Demokrasi yang bersih, santun, tanpa kebencian, kemunafikan dan tentu tanpa kecurangan dan tanpa takut ancaman jadi ciri demokrasi Indonesia. Kekuasaan mutlak di tangan rakyat untuk menentukan arah nasibnya.

Patriotistik nasionalisme kebangsaan dan persatuan, penghargaan SDA (sumberdaya alam) sebagai kekayaan negara untuk kesejahteraan rakyat mengobarkan semangat dan "menyala" di dada seluruh rakyat yang bergemuruh menyambutnya.

"Tentu ada harapan yang tersembunyi dihati masyarakat. Rasa keadilan. Bukan sekedar pemerataan kesejahteraan. Bukan juga soal iri-dengki dari antar lapisan. Penguasa dan pengusaha, termasuk para wakil rakyat, sepertinya memiliki "jatah atau fasilitas" yang "terlalu njomblang" berkebalikan dengan masyarakat  kebanyakan, termasuk perlakuan hukum", kata Transtoto Handadhari, pensiunan PNS, yang dikenal sebagai Deklarator Budaya NO CHEATING Tahun 2013 di hari Kebangkitan Nasional di Bandung, dan Deklarator 22.2.22 tahun 2022 di Gunung Kidul berthema "Muliakan Hutan Tanpa Kecurangan" itu.

Transtoto yang rimbawan, dan mantan Direktur Utama Perum Perhutani yang memang berobsesi keras melestarikan hutan dan ekosistem sebagai inti lingkungan hidup yang sejak lama rusak parah tersebut.

"Dunia kehutanan berterimakah kepada pemerintahan Presiden Prabowo dengan pemisahan Kementerian Kehutanan dengan Lingkungan Hidup", katanya.

"Bukan juga karena tidak cocok. Tapi masing-masing sektor memiliki peran berciri khas "hulu" dan "hilir" yang sangat penting untuk dikonsentrasikan masing-masing. (Kompas, 2018)", lanjutnya.

Transtoto yang bersama teman-temannya serta Prof. Emil Salim sedang menggarap pelestarian ekosistem lautan itu masih menyayangkan tata ruang daratan tidak ditangani oleh kehutanan. Padahal bumi sebagai kesatuan daerah aliran sungai adalah ekosistem daratan yang peran utamanya adalah konservasi yang diatur kehutanan dan harus dilindungi bersama untuk mengamankan kehidupan rakyat dan pembangunan.

Lebih dari itu harapan utama pemerintahan baru yang bersih, kapabel dan berwibawa tentu menjadi dambaan masyarakat luas. Foto: Ist