Habib Bahar Smith Diteror Kepala Anjing, Psikolog Forensik dan Fadli Zon Ikut Berikan Komentar
KABARINDO, JAKARTA - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menilai teror kepala anjing dan kepala kambing busuk ke Habib Bahar Smith diartikan sebagai pesan maut. Ia juga menyebutkan jika penerimanya berresiko menjadi sasaran kekerasan yang bisa berujung kematian.
“Apa lagi tafsiran yang bisa dibangun, kecuali bahwa tindakan sedemikian rupa adalah pesan maut,” jelasnya, Sabtu (1/1/2022).
“Penerima paket-paket itu dihadapkan pada resiko emnjadi sasaran kekerasan yang bahkan bisa berujung pada kematian, jika bertindak-tanduk di luar keinginan si pengirimnya,” lanjut Reza.
Reza meyebutkan jika pihak pengirim bisa saja dikenai sanksi pidana berdasarkan pasal 335 KUHP. Ia juga menyebutkan jika kemungkinan pengirim dari bungkusan kepala binatang tersebut memendam amarah, sakit hati, dan kebencian.
“Pertanyaannya, mengapa suasana batin semacam itu diekspresikan dengan terlebih dahulu membunuh binatang lalu mengirimnya ke pihak penerima?” tanya Reza.
Fadli Zon Ikut Berkomentar
Melalui akun Twitternya, anggota DPR, Fadli Zon juga ikut mengomentari teror yang diarahkan ke Habib Bahar bin Smith. Ia menyebutkan bahwa tindakan tersebut merupakan teror jadul, ia juga mengecam pembunuhan terhadap tiga anjing merupakan aksi biadab.
“Teror ‘jadul’. Pembunuhan terhadap tiga anjing untuk menakuti Pesantren Habib Bahar Smith. Cara-cara biadab ini tak Pancasilais dan jauh dari ‘revolusi mental’,” tulis Fadli, Senin (3/1/2022).
Diketahui Habib Bahar bin Smith mendapatkan teror oleh orang tak dikenal. Kejadian ini diceritakan pengacaranya, Aziz Yanuar. Aziz menceritakan bungkusan kepala anjing itu dikirim ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Bogor, Jawa Barat pada 31 Desember 2021 pada pukul 03.00 WIB.
“Jam 3 pagi dini hari tadi. Pos jaga Ponpes Tajul Alawiyyin di depannya dilempar plastic hitam berisi kepala anjing 3 dan dus bertuliskan ‘jangan dibuka’ oleh orang tak dikenal,” jelas Aziz, Jumat (31/12/2021).
Bungkusan teror tersebut ditemukan oleh penjaga pos pondok pesantren. Ketika sedang berjaga, penjaga tersebut melihat bungkusan plastik berwarna hitam dan dus yang dilempar oleh orang tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Dalam bungkusan tersebut terdapat tulisan jangan dibuka dan identitas bertuliskan “orang tidak dikenal”.
Sumber: Kompas.com, Suara.com
Foto: Twitter, KompasTV
Comments ( 0 )