BPP Hipmi: Program Makan Bergizi Gratis Hadirkan Agro Industri di Perdesaan
KABARINDO, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira menilai program makan bergizi gratis yang diusung oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa menghadirkan agro industri di perdesaan.
"Itu (Program Makan Siang Bergizi Gratis) akan menciptakan suatu ekosistem yang bisa menopang, pembukaan lapangan pekerjaan dan juga membuka agro industri di perdesaan," kata Anggawira dalam sharing discussion dengan tema 'Mengurai Pekerjaan Rumah Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk Memberdayakan dan Mengembangkan UMKM' di Jakarta, Kamis malam.
Menurut dia, program tersebut tidak hanya bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, tetapi juga dapat menjadi pendorong berkembangnya sektor pertanian dan industri di pedesaan.
Dengan adanya program itu, permintaan akan produk pertanian akan meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan agro industri di perdesaan.
Program itu dapat menciptakan peluang baru bagi petani lokal untuk meningkatkan produksi mereka. Petani akan terdorong untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan program makan bergizi ini.
Menurut dia, agro industri juga tidak hanya akan meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga membuka berbagai peluang kerja di sektor pertanian, pengolahan, dan distribusi.
Ia menambahkan bahwa peningkatan lapangan pekerjaan ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat perdesaan karena pendapatan mereka akan meningkat, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut dia pula, dengan adanya program makan siang bergizi gratis, tujuan bangsa untuk mencapai bonus demografi 2045 dapat tercapai.
Nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan anak-anak tidak hanya diberikan oleh program itu, tetapi juga generasi mendatang dipastikan tumbuh sehat dan cerdas.
Oleh karena itu, Anggawira menekankan pentingnya dukungan penuh terhadap program tersebut. Program makan siang bergizi ini harus dipandang sebagai upaya strategis untuk masa depan bangsa, bukan sekadar proyek jangka pendek.
Dengan dukungan yang kuat, fondasi bagi tercapainya Indonesia Emas 2045 dapat dibangun oleh program ini.
"Ini benar benar harus ditopang bukan hanya dalam konteks meningkatkan kualitas SDM bangsa kita, karena kalau kita lihat di dalam konteks gizi kita relatif enggak tertinggal, tapi itu adalah suatu bagian menciptakan ekosistem usaha," kata Anggawira.
Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengalokasikan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Seperti diketahui, program MBG merupakan salah satu program prioritas presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran.
“Prabowo telah menyampaikan bahwa beliau menyetujui bahwa pelaksanaan program makanan bergizi gratis MBG dilaksanakan secara bertahap dan untuk tahun pertama pemerintahan beliau tahun 2025 telah disepakati alokasi sekitar Rp71 triliun di dalam RAPBN 2025,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di Jakarta, Senin (24/6).
Sri Mulyani merinci, pelaksanaan Program MBG akan dilakukan secara bertahap, yang mana alokasi Rp71 triliun merupakan anggaran untuk tahun pertama.
Anggaran Porgram MBG telah masuk dalam postur RAPBN 2025 yang disepakati dalam pembahasan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF).
Comments ( 0 )