BTS XL Axiata Sambut 2018; Capai 100 Ribu Unit Lebih
Surabaya, Kabarindo- PT XL Axiata Tbk. terus memperluas jaringan layanan telekomunikasi dan data ke berbagai penjuru Indonesia.
Saat ini jumlah infrastuktur BTS (Base Transceiver Station) yang telah dibangun terus bertambah dan telah mencapai lebih dari 100 ribu unit.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan jaringan XL Axiata telah menjangkau semua kota/kabupaten di sebagian besar provinsi. BTS milik XL Axiata berdiri di Pulau Weh di ujung paling barat dan di Merauke serta Jayapura di ujung paling timur. BTS juga ada di sejumlah pulau terpencil dan terdepan, seperti di Semeulue, Natuna dan Sebatik. Kini juga sedang didirikan BTS di desa-desa yang terpencil di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat, yang selama ini belum ada jaringan telekomunikasi.
“BTS XL Axiata kini berada di tengah-tengah masyarakat hingga setidaknya tingkat kecamatan di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi,” ujarnya pada Sabtu (30/12/2017).
Menurut Dian, pihaknya terus membangun jaringan di berbagai wilayah untuk meningkatkan kualitas layanan untuk merespon semakin bertambahnya pelanggan, juga untuk ekspansi ke wilayah baru. Salah satunya di Nusa Tenggara Timur yang sedang dibangun jaringan yang akan menjangkau sebagian besar kota/ kabupaten di wilayah tersebut. Beberapa di antaranya sudah bisa beroperasi.
Dengan terus meningkatnya trafik semua jenis layanan, voice, SMS maupun data, penguatan jaringan harus dilakukan untuk menjaga kualitas layanan. Salah satu caranya dengan menambah jumlah BTS. Demikian juga dengan upaya XL Axiata untuk memperluas wilayah layanan ke berbagai daerah. Keberadaan BTS menjadi alat utama menghantarkan layanan kepada pelanggan. Untuk itulah, BTS XL Axiata terus menempatkan pembangunan infrastruktur jaringan sebagai prioritas dalam alokasi belanja modal (capex). Rata-rata setiap tahun, pembangunan jaringan mendapatkan alokasi capex hingga 70%.
Dari 100 ribu BTS lebih yang dimiliki XL Axiata, sekitar 65% nya merupakan BTS 3G & 4G untuk mendukung layanan data dan 35% nya merupakan BTS 2G. Secara nasional sebanyak 360 kota/kabupaten di seluruh Indonesia telah terjangkau layanan internet cepat 4G LTE (melebihi dari target 330 kota/kabupaten), termasuk ratusan kota/kabupaten di Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hingga akhir Oktober 2017 pelanggan layanan data secara umum juga terus meningkat seiring dengan bertambahnya pelanggan yang menggunakan smartphone yang mencapai 70% dari total pelanggan. Sementara itu, pelanggan layanan XL 4G LTE juga terus tumbuh yang mencapai lebih dari 24 juta dari total pelanggan.
Untuk tahap awal pembangunan jaringan di Nusa Tenggara Timur, direncanakan akan menjangkau 20 kota/kabupaten yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Alor, Kabupaten Belu, Kabupaten Ende, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sikka, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Tengah, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jaringan baru di NTT yang mulai dibangun sejak Agustus 2017 tersebut meliputi jaringan data 3G U900 maupun 4G LTE. Total akan ada lebih dari 420 BTS 3G U900 & 4G yang akan mendukung jaringan di NTT ini. Salah satu area yang akan mendapatkan layanan 4G LTE adalah Kabupaten Manggarai Barat dengan kota utama Labuhan Bajo. Layanan internet berkecepatan tinggi di Labuhan Bajo diharapkan juga akan menjadi sarana pendukung bagi industri wisata di sana yang namanya semakin mendunia.
Perluasan jaringan di NTT juga dibarengi dengan pembangunan ekosistem pendukung agar masyarakat di sana bisa dengan mudah mendapatkan produk layanan XL Axiata, termasuk layanan data. Ekosistem yang dimaksud antara lain jaringan penjualan produk XL Axiata, juga layanan pelanggan.
Comments ( 0 )