25 Tahun di Amerika, Irwan Thamrin Tantu Dirikan Lembaga Pendidikan Islam di Houston
KABARINDO, NEW YORK – Irwan Thamrin Tantu merupakan salah satu diaspora asal Indonesia, tepatnya dari Makassar, Sulawesi Selatan. Putra pertama dari empat bersaudara kandung dari Almarhum Drs. H. Thamrin Tantu dan Hj. Herawaty Abbas ini pun mengaku sudah 25 tahun di Amerika,.
Awalnya, Irwan tiba dan sekolah di kota California, Negara Bagian Amerika yang terletak di pesisir Barat tahun 1986. Ia sekolah di SMA, mengikuti program pertukaran pelajar atau American Field Service (AFS).
“ Saya sangat terkesan dengan kebebasan kami, anak-anak SMA dalam berhubungan dengan guru-guru kami, dan pelajaran-pelajaran di sekolah terasa lebih mudah dibandingkan di Makassar atau Indonesia. Saya tidak begitu terkesan pada bangunan gedung-gedung di Amerika, tapi lebih terkesan pada pemandangan alam dan cara orang-orang di sini menjaga kelestarian alam,”Irwan mengisahkan.
Sebagai seorang Muslim, bagaimana dirinya berdaptasi terutama soal peribadatan di Amerika? Ia memaparkan tidak ada masalah, termasuk ketika merintis perusahaan.
“Di Amerika, orang-orang menghargai kita jika kita menghargai budaya dan agama kita. Saya belum pernah menghadapi kendala dalam melaksanakan shalat lima waktu. Di tempat kerja saya dulu, saya dkk dikasih tempat atau ruangan khusus untuk shalat. Saya kumpulkan teman-teman Muslim untuk shalat berjemaah. Ruangan itu kami sulap menjadi “mushala”atau quiet room,” bebernya.
“Ketika bulan suci Ramadan pun, saya sekeluarga sudah terbiasa berpuasa 16-17 jam di musim Panas (Summer), dan hanya 8-10 jam di musim Dingin (Winter),”lanjutnya lagi
Irwan mengaku kagum pada bangunan-bangunan infrastruktur di Amerika yang kuat dan bagus, dan itu memudahkan orang-orang untuk melakukan sesuatu, usaha misalnya. Dia menilai keunggulan sistem pendidikan orang Amerika karena berfokus pada kreativitas dan eksplorasi untuk berinovasi.
Irwan adalah pendiri dan pemilik bisnis tQ Automation, llc, dan tQ Solution, Incorporation sejak tahun 2009, perusahaanya bergerak di bidang optimisasi energi.
Di samping itu, ia juga telah mendirikan dan mengelola lembaga Pendidikan Islam di Houston sejak 1996.
“Saya adalah salah satu pemilik sekolah Islam di Houston. Siswa kami mencapai 900 anak, 100 tenaga pengajar, dua kampus, dan total aset sekitar 25 juta dollar. Itu bisa dilihat di http://imanacademy.org,” terangnya.
Menurut Irwan orang-orang yang berjiwa perantau itu harus siap bekerja keras, tabah, dan tetap menjaga ke-Islamannya.
“Dan percayalah, orang-orang Amerika akan menghargai pilihan iman kita,” jelas Irwan.
Irwan mengaku, putra pertamanya telah menjadi tentara US Navy. Dan mungkin anaknya merupakan orang Indonesia pertama yang lulus menjadi tentara di Amerika. Anak-anaknya pun bisa membaca al-Qur’an dengan baik, menghafal beberapa juz, dan bisa berbahasa Inggris dan Arab.
Kini dirinya bersama keluarga sudah tinggal empat tahun di Washington DC. Yang sebelumnya selama 21 tahun tinggal di Houston.
Irwan berpesan kepada anak-anak Indonesia, terutama anak-anak Sulawesi Selatanm, yaitu dengan rajin belajar dan jadilah yang terbaik di bidangnya. Itu adalah kunci dalam bersaing. Rajinlah beribadah dan berdoa kepada Allah.
Comments ( 0 )