13 Kabupaten Raih SIPP Award 2025

13 Kabupaten Raih SIPP Award 2025

Komitmen Pembangunan Lestari Jadi Penanda Transformasi Daerah

KABARINDO, JAKARTA – Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) bersama Traction Energy Asia berkolaborasi dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) kembali menggelar Strategi Inovasi Perencanaan Pembangunan (SIPP) Award 2025. Ajang ini menjadi momentum penting untuk menegaskan keseriusan pemerintah kabupaten dalam merancang pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan, mendorong ekonomi lokal, memulihkan lingkungan, serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat.

Pembangunan berkelanjutan bukan sekadar isu lingkungan, melainkan ruh yang harus hadir di semua sektor pembangunan. Pandemi membuktikan sektor pangan lebih tangguh dibanding industri ekstraktif, sehingga hilirisasi komoditas pangan perlu diprioritaskan dalam dokumen perencanaan daerah,” tegas Wedar Haryagung Adji, Sekretaris Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas, dalam sambutannya.

Ia menambahkan, meski transisi hijau menuntut biaya besar, banyak skema pendanaan yang dapat diakses. Jika langkah ini direplikasi luas, Indonesia memiliki peluang besar membangun bioekonomi yang berdaya saing kuat.

 

Seleksi Ketat, 13 Kabupaten Jadi Pemenang

Penghargaan SIPP Award diberikan kepada kabupaten yang mengikuti Bimbingan Teknis Penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045 dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Penilaian berfokus pada keberadaan ekosistem penting seperti hutan, gambut, mangrove, pesisir, serta pengembangan komoditas unggulan—mulai dari agrikultur, kopi, kakao, kelapa, hingga bambu.

Dari total 80 kabupaten peserta, sebanyak 24 kabupaten berhasil menyusun dokumen rancangan akhir RPJPD dan RPJMD. Setelah melalui proses seleksi ketat, 13 kabupaten ditetapkan sebagai pemenang dalam enam kategori: Komprehensif, Komitmen, Inisiatif, Inovatif, Ekonomi Restoratif, dan Persona.

 

Restoratif, Inisiatif, dan Inovatif Jadi Penanda Transformasi

Kategori Ekonomi Restoratif tahun ini diraih oleh Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Bangka Tengah. Trenggalek menekankan strategi menuju net zero carbon dengan menyeimbangkan sektor industri dan agraris. Sementara itu, Bangka Tengah menghadirkan program pascatambang untuk mengubah wajah perekonomian dari ekstraktif menuju pertanian berkelanjutan.

Bupati kami menegaskan bahwa Bangka Tengah tidak boleh lagi bergantung pada tambang. Karena itu, kami terus mencari opsi lain yang lebih berkelanjutan, salah satunya memperkuat komoditas kelapa, kopi, kakao, serta sektor perikanan,” ujar Dr. H. Joko Triadhi, S.E., M.Si., Kepala Bappelitbangda Kabupaten Bangka Tengah.

Ia menambahkan, rangkaian bimbingan teknis dan coaching sangat membantu dalam menyusun arah pembangunan baru agar lingkungan pulih dan masyarakat memiliki peluang ekonomi yang lebih adil.

Kategori Inisiatif diraih Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan dokumen riset pasar karbon, serta Kabupaten Bogor melalui inventarisasi emisi dan penganggaran iklim. Sementara itu, kategori Inovatif diberikan kepada Kabupaten Musi Rawas Utara dengan program sekolah lingkungan, serta Kabupaten Wonosobo yang berhasil membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi agraris dapat berjalan seiring dengan pengurangan emisi.

Adapun kategori Komitmen jatuh kepada Kabupaten Gowa dan Kabupaten Sintang, yang dinilai konsisten dalam menurunkan strategi hijau hingga tahap implementasi anggaran.

 

Pilar Lain yang Menguatkan Perubahan

Selain itu, kategori Komprehensif diraih Kabupaten Sigi dan Kabupaten Aceh Tamiang, yang dokumen perencanaannya dinilai selaras dengan Permendagri No. 86 Tahun 2017 dan Inmendagri No. 2 Tahun 2025.

Kategori Persona diberikan kepada tiga tokoh inspiratif yang aktif menggerakkan transformasi daerahnya: Dr. H. Joko Triadhi, S.E., M.Si. (Kabupaten Bangka Tengah), Roswati Agus, S.Pt. (Kabupaten Bone Bolango), dan dr. Ratna Sulistyowati, M.Kes. (Kabupaten Trenggalek).

SIPP Award bukan sekadar seremonial, melainkan langkah nyata mendorong kabupaten melihat pembangunan rendah karbon sebagai peluang, bukan beban. Rantai nilai bioekonomi yang bertanggung jawab mampu menciptakan nilai tambah, lapangan kerja lokal, sekaligus mengurangi risiko fiskal dari bencana,” ujar Gita Syahrani, Ketua Dewan Pengurus Koalisi Ekonomi Membumi.

 

Menuju Indonesia Berdaya dan Berkelanjutan

Dengan 13 kabupaten pemenang, SIPP Award 2025 membuktikan bahwa daerah siap menjadi motor penggerak transformasi menuju ekonomi hijau. Ajang ini diharapkan mempercepat pelembagaan pembangunan lestari dalam kebijakan daerah sekaligus memperkuat kolaborasi multipihak demi mewujudkan Indonesia yang berdaya, adil, dan berkelanjutan.