Uniqlo Berkontribusi dalam Konservasi Laut, Lakukan Aksi Bersih Pantai dan Edukasi Sampah untuk Masyarakat di Wakatobi

Uniqlo Berkontribusi dalam Konservasi Laut, Lakukan Aksi Bersih Pantai dan Edukasi Sampah untuk Masyarakat di Wakatobi

KABARINDO, WAKATOBI - Sulawesi Tenggara - Perusahaan ritel pakaian global asal Jepang, UNIQLO, menggelar “Ocean Conservation Project di desa Kollo Soha, Wakatobi, pada tanggal 29-30 Mei 2024.

Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi sampah laut di Indonesia, pelaksanaannya berkolaborasi dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan.

Proyek ini merupakan cerminan komitmen dan keterlibatan UNIQLO terbaru dengan komunitas di seluruh Indonesia sebagai bagian dari pilar keberlanjutan UNIQLO, serta untuk membantu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat di mana pun.

Ocean Conservation Project ini menghadirkan aksi bersih pantai, workshop pemilahan sampah rumah tangga, donasi tempat sampah dan mesin pencacah sampah, serta tur mangrove dan program edukasi lingkungan untuk anak-anak. Upaya pembersihan pantai difokuskan di Pantai Hondue dan Pantai Soha, yang diikuti oleh komunitas Karang Taruna One Mohute, pelajar dari sekolah di area tersebut, juga komunitas di Kollo Soha lainnya.

“Sebagai perusahaan global yang berkomitmen untuk memberi nilai-nilai lebih bagi kehidupan masyarakat, UNIQLO terus mengajak masyarakat serta berbagai pihak untuk menjaga kelestarian sumber daya laut. Menyadari pentingnya peran laut sebagai sumber mata pencaharian di banyak wilayah di Indonesia, dukungan UNIQLO di Desa Kollo Soha ini bertujuan untuk melestarikan alam serta mengurangi sampah plastik di wilayah pesisir. Kami juga berupaya menginspirasi generasi muda dan komunitas lokal untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah serta meningkatkan kesadaran akan lingkungan,“ ujar Irma Yunita, Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO).

Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan aksi bersih pantai di pesisir pantai desa Kollo Soha yang melibatkan lebih dari 150 penduduk dan juga pemerintah setempat. Lokasi ini dipilih karena memiliki potensi wisata yang sangat besar serta menjadi destinasi wisata yang populer. Sayangnya wilayah ini memiliki keterbatasan fasilitas pembuangan sampah, ditambah banyaknya sampah dari luar daerah yang terbawa arus dan angin. Sebanyak 296 kg sampah anorganik berhasil terkumpul dalam kegiatan ini yang kemudian diserahkan kepada Karang Taruna untuk dimasukan ke dalam bank sampah. 

Selain aksi bersih pantai, UNIQLO juga mengadakan sosialisasi pemilahan sampah dan edukasi lingkungan hidup kepada 40 keluarga. UNIQLO juga berkontribusi menyediakan 20 tempat sampah sampah organik dan anorganik untuk rumah tangga dan sebuah mesin pencacah sampah untuk karang taruna Desa Kollo Soha. Mesin ini dapat dimanfaatkan untuk proses pengolahan sampah (organik dan anorganik), khususnya sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos yang bisa membantu meningkatkan unsur hara pada tanah sehingga dapat mempermudah masyarakat untuk dapat menanam serta menambah varian sayur mayur yang tersedia di Kollo Soha guna kebutuhan konsumsi.

Terakhir, untuk melibatkan generasi muda dalam konservasi laut, UNIQLO mengajak lebih dari 30 siswa sekolah dasar untuk mengikuti wisata mangrove dan belajar mengenai pelestarian lingkungan. Sembilan materi pembelajaran yang dikurasi oleh Taman Nasional Wakatobi, mencakup topik tentang mangrove, terumbu karang, burung, penyu, dan lainnya, disediakan oleh UNIQLO untuk memperkaya pengalaman belajar mereka serta menanamkan nilai-nilai lingkungan, sebagai generasi penerus bangsa yang dapat membantu melestarikan lingkungan.

Kegiatan Ocean Conservation Project ini merupakan implementasi dari kampanye global JOIN: THE POWER OF CLOTHING, sebuah komitmen UNIQLO untuk berkontribusi terhadap lingkungan, melalui kegiatan kolaboratif dengan berbagai pihak mulai dari pelanggan, pemerintah, komunitas, serta mitra organisasi nirlaba. Salah satu dari fokus kampanye global tersebut adalah pengurangan sampah lautan, yang ditranslasikan dalam bentuk kegiatan Ocean Conservation Project ini.  Foto: Ist