“Tailored for You” oleh Hartono Gan: Kekuatan, Keanggunan, dan Sebuah Perayaan atas Dualitas Perempuan
Melalui eksplorasi siluet dan tekstur desainer Hartono Gan mengangkat cerita tentang kekuatan personal dan keindahan kontras dalam diri perempuan modern di JF3 Fashion Festival 2025.
KABARINDO, JAKARTA — Di atas runway JF3 Fashion Festival 2025 yang digelar di Gafoy La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading, Sabtu (26/7), desainer Hartono Gan menyajikan koleksi terbarunya bertajuk “Tailored for You”—sebuah eksplorasi visual yang menggugah tentang bagaimana kekuatan dan kelembutan bisa hidup berdampingan dalam tubuh seorang perempuan.
Koleksi ini mencerminkan narasi yang personal sekaligus universal. Lewat tailoring presisi, potongan jas struktural, dan garis desain yang tajam, Hartono menghidupkan sisi maskulin perempuan—tegas, penuh kendali, dan berwibawa. Namun, tak berhenti di sana. Gaun-gaun yang lembut, jatuh alami mengikuti lekuk tubuh, hadir sebagai kontra namun juga pelengkap—menghadirkan pesona feminin yang tenang, sensual, dan emosional.
“Saya selalu percaya bahwa perempuan tidak harus memilih antara menjadi kuat atau lembut. Mereka bisa jadi keduanya—dan koleksi ini adalah manifestasi dari pemikiran itu,” ujar Hartono Gan.
Busana sebagai Media Pemberdayaan
Lebih dari sekadar soal bentuk, “Tailored for You” mengusung misi yang lebih dalam: merayakan individualitas dan memberdayakan pemakainya. Hartono percaya bahwa pakaian dapat menjadi alat transformasi emosional—cara untuk merasa percaya diri, kuat, dan utuh dalam versi terbaik diri sendiri.
“Bagi saya, fashion bukan hanya soal penampilan luar. Ini tentang bagaimana busana bisa membuat seseorang merasa terhadap dirinya sendiri. Salah satu cara paling sederhana untuk memberdayakan perempuan adalah lewat pakaian yang membuat mereka merasa berdaya,” jelasnya.
Dualitas Estetika: Antara Tradisi dan Eksperimentasi
Koleksi pria dalam lini ini pun tak kalah mencuri perhatian. Hartono memainkan juxtaposition yang menarik—mengambil bahan-bahan yang biasanya diasosiasikan dengan busana couture perempuan, seperti silk faille dan silk gazar, lalu mengolahnya menjadi potongan tailoring klasik pria. Hasilnya adalah harmoni antara kekakuan maskulin dan kemewahan feminin yang memukau secara visual dan emosional.
Salah satu elemen paling khas dari koleksi ini adalah penggunaan kulit. Hartono kembali menghadirkan leather pieces sebagai penanda identitas mereknya. Salah satunya adalah kemeja berbahan kulit domba super lembut—dirancang tipis dan ringan untuk tetap nyaman dikenakan di iklim tropis Indonesia.
“Kulit adalah material yang menyimpan kekuatan dan karakter. Tapi saya ingin menjadikannya sesuatu yang wearable—tidak hanya gagah, tapi juga nyaman dan intim,” tambah Hartono.
Sebuah Perayaan Gaya yang Personal
“Tailored for You” bukan sekadar koleksi. Ia adalah pernyataan. Tentang bagaimana busana bisa merepresentasikan dualitas dalam diri manusia: kekuatan dan kelembutan, kontrol dan ekspresi, struktur dan fluiditas.
Hartono menutup peragaan dengan satu pesan yang tegas namun intim—fashion adalah tentang menyatu dengan siapa diri kita sebenarnya, bukan menjadi sesuatu yang lain.
“Saya ingin setiap orang yang mengenakan karya saya merasa bahwa baju itu memang dibuat untuk mereka. Karena ketika busana menyatu dengan karakter, di situlah kepercayaan diri tumbuh,” pungkasnya.
Melalui “Tailored for You”, Hartono Gan berhasil bukan hanya menjahit busana, tetapi juga menyulam narasi personal yang relevan dan kuat untuk perempuan dan laki-laki masa kini. Di panggung JF3 yang megah, ia mengukir pernyataan bahwa gaya bukanlah soal memilih sisi—melainkan soal menyatukan keduanya dengan penuh keberanian dan keanggunan. Foto: Dok. JF3 Fashion Festival 2025
Comments ( 0 )