Krista Exhibitions Siap Gelar SPE 2024, Hadirkan Teknologi Percetakan Terkini
Krista Exhibitions Siap Gelar SPE 2024, Hadirkan Teknologi Percetakan Terkini
Pameran terbesar di Indonesia Timur, diikuti 230 perusahaan dan UMKM
Surabaya, Kabarindo- Industri percetakan dan grafika Indonesia telah berkembang pesat yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat optimisme pelaku usaha untuk 6 bulan ke depan tetap stabil pada 73,5%. Subsektor yang paling optimistis dalam 6 bulan ke depan di antaranya industri percetakan.
Pada momentum Pemilu, Februari 2024 lalu, para pelaku usaha percetakan mengalami peningkatan pesanan produk cetakan yang luar biasa, terutama spanduk dan brosur. Hal ini menciptakan pekerjaan baru dan mendongkrak omzet perusahaan percetakan di seluruh negeri.
Merespon kondisi tersebut, Krista Exhibitions menggelar Surabaya Printing Expo (SPE) 2024 yang akan berlangsung pada 11 – 14 Juli 2024 di Grand City Convex Surabaya. Pameran ini berkaitan dengan bidang percetakan seperti mesin cetak / offset, cetak digital, cetak tekstil, sablon, jasa cetak, alat-alat cetak terkini dan penyediaannya serta teknologi percetakan yang mutakhir dan terbesar di Indonesia Timur.
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, mengatakan SPE 2024 merupakan yang ke-17 kali digelar di Surabaya. Ia optimis dapat mendatangkan 15.000 pengunjung selama 4 hari pameran yang menghadirkan para pelaku bisnis di industri percetakan.
“Pameran ini merupakan peluang yang baik bagi para pengusaha grafika agar lebih termotivasi untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk-produk unggulan dengan mesin berteknologi canggih serta mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri,” ujarnya.
Daud menyebutkan, jumlah peserta meningkat 20% dari segi jumlah maupun teknologi printing dibandingkan pada tahun lalu. Hal ini menunjukkan antusiasme dan optimisme para pelaku usaha percetakan yang tinggi.
“SPE 2024 digelar berkolaborasi dengan berbagai pihak serta pengusaha di bidang percetakan bertaraf nasional maupun internasional, yang diikuti 230 perusahaan peserta di antaranya 10 UMKM,” ujarnya.
Ketua Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) DPD Jatim, Iwan Dhamar, mengatakan banyak perusahaan percetakan besar yang gugur, karena tak mampu mengikuti perkembangan industri pecetakan yang beralih ke digital. Kini justru tumbuh banyak UMKM percetakan yang perlu mendapat dukungan seperti dalam SPE 2024.
“Industri percetakan di Jatim terus berkembang dan menjadi pasar bagi wilayah Indunesia timur. SPE 2024 bisa menjadi wadah dan sarana bagi perusahaan percetakan termasuk UMKM untuk memanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.
Ahmad Mughira Nurhani, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), menambahkan kebutuhan akan produk percetakan secara digital terus meningkat. Hal ini menjadi tantangan bagi produk-produk bisnis konvensional, namun akan menjadi peluang bagi yang dapat menangkap dan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini tersebut secara kreatif. Demikian pula perkembangan dunia grafika semakin maju.
“Mesin-mesin cetak mengikuti tren digitalisasi dalam pengoperasiannya. Di era digital saat ini, kebutuhan akan barang cetakan yang berkualitas tinggi dengan proses pengerjaan yang makin mudah dan cepat serta akurat, merupakan peluang bagi pelaku bisnis percetakan,” ujarnya.
Mughira berharap, SPE 2024 dapat dimanfaatkan para pengusaha grafika untuk meng-update diri dan peralatannya, agar mampu bersaing di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
SPE 2024 akan menghadirkan segala jenis teknologi percetakan terkini mulai dari skala kecil hingga besar, yaitu cetak digital, cetak sablon, cetak offset, cetak garmen, cetak tekstil, mesin cutting, mesin finishing, cetak 3D, label dan tinta. Juga akan digelar berbagai acara seperti workshop dan seminar dari Asosiasi PPGI dengan tema “Workshop Packaging & Branding UMKM” dan “Tren Inovasi dan Bisnis Desain dalam Industri Cetak”, seminar dari Media Print Pack Magazine dengan tema “AI & Bisnis Percetakan di Indonesia, Tren dan Solusinya”.
Comments ( 0 )