Iran dan Israel Diambang Perang, Ini Penyebabnya!

Iran dan Israel Diambang Perang, Ini Penyebabnya!

KABARINDO, JAKARTA - Ancaman Iran yang akan melancarkan serangan balasan terhadap Israelmenyusul serangan di Damaskus, Suriah, yang menewaskan seorang jenderal senior dan 6 perwira Iran, pada 1 April 2024, membuat kondisi Timur Tengah memanas. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemelu) RI mengeluarkan tiga imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kawasan tersebut.

Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Kedua negara dikabarkan berada di ambang perang jika melihat pemberitaaan media luar negeri yang menyebutkan jika Iran akan melakukan balasan dalam waktu dekat. Beberapa negara eropa seperti Jerman, Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat tentu saja telah mengeluarkan peringatan kepada warga negara mereka.

Terbaru adalah Indonesia. Melalui akun media sosial X (dulunya twitter), Kemlu mengeluarkan 3 imbauan kepada WNI yang berada di Timur Tengah.

1. Memerhatikan perkembangan situasi politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah, Kemlu mengimbau agar WNI di wilayah Iran, Israel dan Palestina untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya eskalasi keamanan.

2. Bagi WNI yang belum melakukan lapor diri,agar segera menghubungi Perwakilan RI terdekat/melakukan lapor diri secara online di http://peduliwni.kemlu.go.id. WNI yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Israel/Iran,sekiranya tdk mendesak, diimbau menunda perjalanan.

3. Jika menghadapi situasi darurat agar segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat. Hotline KBRI Tehran: +989024668889, Hotline KBRI Amman: +96277915040, Hotline KBRI Kairo: +201022229989.

Sebelumnya Direktur Direktorat PWNI Kemlu Judha Nugraha mengatakan, Kemlu bersama KBRI Tehran dan Perwakilan RI di Timur Tengah terus memonitor situasi di kawasan. Sesuai SOP, setiap Perwakilan RI wajib memiliki rencana kontingensi untuk antisipasi situasi kedaruratan bagi pelindungan WNI.

"Jumlah WNI di Iran sebanyak 376 orang dan mayoritas adalah pelajar/mahasiswa yg bertempat tinggal di kota Qom," kata Judha kepada media.