Ekspor Perhiasan Bali; Makin Meroket
Denpasar, Kabarindo- Ekspor berbagai jenis perhiasan (permata) hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin yang umumnya dari Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali, mencapai 7,31 juta dolar AS selama November 2017 atau naik 1,26 juta dolar AS (20,98 persen) dibandingkan dengan bulan sebelumnya tercatat 6,04 juta dolar AS.
"Perolehan devisa tersebut dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya juga meningkat sebesar 360.293 dolar AS atau 5,18 persen, karena November 2016 pengiriman aneka jenis perhiasan itu hanya menghasilkan 6,95 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Minggu.
Adi mengatakan, pengapalan aneka jenis perhiasan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 15,94 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 45,90 juta dolar AS selama bulan November 2017 atau merosot 1,79 juta dolar AS (3,76 persen) dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 47,69 juta dolar AS.
Namun total ekspor Bali tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 1,69 juta dolar AS atau 3,76 persen, karena bulan November 2016 hanya menghasilkan 44,20 juta dolar AS.
Adi menjelaskan, ekspor aneka jenis perhiasan tersebut antara lain berupa cincin, kalung, aneka jenis cenderamata menyerupai bunga-bungaan dari bahan baku emas untuk perhiasan kepala bagi wanita serta sumpel perhiasan telinga bagi wanita.
Aneka jenis perhiasan itu paling banyak diekspor ke Jerman 3,78 persen, menyusul Amerika Serikat 3,36 persen, Australia 2,25 persen, Thailand 0,01 persen, China 0,25 persen, Jepang 0,85 persen, Singapura 0,05 persen, dan Taiwan 0,03 persen.
Sedangkan 89,42 persen sisanya diekspor ke berbagai negara di belahan dunia, karena aneka jenis perhiasan terutama yang berbahan baku dari perak itu sangat diminati konsumen mancanegara dengan harga yang cukup terjangkau.
Nilai ekspor perhiasan tersebut tidak termasuk yang dibeli langsung oleh wisatawan mancanegara maupun nusantara ketika mengunjungi sentra kerajinan aneka jenis perhiasan di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, 15 km timur Denpasar yang berada dalam satu jalur menuju objek-objek wisata ke Bali timur.
Sebagian besar masyarakat Desa Celuk, Kabupaten Gianyar menggeluti usaha kerajinan perhiasan dari bahan baku perak dan emas. Industri rumah tangga tersebut memerlukan pengalaman dan keterampilan khusus umumnya diwarisi masyarakat setempat secara turun temurun seperti dilansir dari laman antaranews.
Comments ( 0 )