Ekonomi Islam dapat Jadi Instrumen Bangun Perdamaian dan Solidaritas

Ekonomi Islam dapat Jadi Instrumen Bangun Perdamaian dan Solidaritas

KABARINDO, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan ekonomi Islam dapat menjadi instrumen untuk membangun perdamaian dan solidaritas.

“Kita hidup di era pasar dengan polycrisis, perubahan iklim, pemanasan global, konflik, ketimpangan, dan ketidakpastian ekonomi. Dengan berbagai tantangan ini, ekonomi Islam dapat menjadi instrumen untuk membangun perdamaian dan solidaritas,” kata Rachmat Pambudy dalam agenda Global Launch The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025, di Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Rachmat menerangkan bahwa inti dari Surat Al-Insan Ayat 8-9 berkaitan dengan misi utama keadilan ekonomi Islam yang menekankan pentingnya ketulusan dan tak mementingkan diri sendiri dalam hubungan sosial.

Di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto, Indonesia disebut mewujudkan nilai-nilai Islam tersebut dalam tindakan nyata dengan meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memerangi kelaparan dan kemiskinan. Begitu pula dengan program Sekolah Rakyat yang mewujudkan pesan iqra’ untuk mencari ilmu, perluasan layanan kesehatan dan menambah jumlah dokter, serta memperkuat ekosistem ekonomi Islam demi kemaslahatan masyarakat.

“Melalui investasi etis, keuangan inklusif, dan komitmen bersama untuk kebaikan bersama, kita dapat mengurangi akar penyebab marjinalisasi dan ekstremisme,” ujar Kepala Bappenas itu pula.

Dia menyatakan bahwa Islam mengajarkan manusia untuk menjadi agen perdamaian, kasih sayang, dan mengedepankan kolaborasi sebagaimana dinyatakan dalam Surat Al-Hujurat Ayat 13.

“Ayat ini mengingatkan kita bahwa keberagaman adalah sumber kekuatan, bukan perpecahan, dan bahwa saling menghormati dan memahami adalah kunci untuk hidup berdampingan secara damai,” ujar Menteri PPN.

Rachmat menerangkan, penguatan ekonomi syariah telah menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan produktivitas dan transformasi ekonomi. Arah ini telah dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

“Sebagai tujuan dan cita-cita pada tahun 2029, ekonomi syariah Indonesia, insya Allah, dapat menjadi yang terbaik dalam peringkat ekonomi Islam global,” kata dia lagi