Detail Mumi Raja Mesir Tersibak Tanpa Dibuka
KABARINDO, KAIRO – Dua peneliti Mesir berhasil menyibak detail mumi Raja Amenhotep I secara akurat dengan menggunakan mesin pindai tomografi terkomputerisasi (CT Scan), menurut laporan yang dirilis di Frontiers in Medicine, Selasa (28/12).
Amenhotep I merupakan putra pendiri Kerajaan Baru Ahmose I yang memerintah Mesir dari sekitar 1525-1504 SM.
Ia diperkirakan meninggal sekitar tahun 1506–1504 SM.
Tidak seperti semua mumi kerajaan lainnya yang digali pada abad ke-19 dan ke-20, mumi Amenhotep I tidak pernah dibuka oleh ahli Mesir Kuno modern karena spesimen ini diawetkan dengan sangat indah — dihiasi dengan karangan bunga dan sisipan topeng wajah yang indah dengan batu-batu berharga.
Mumi Amenhotep, dihiasi dengan dekorasi pada pembungkus linen dan topeng pemakamannya, ditemukan bersama dengan raja dan ratu lainnya di sebuah cache di Luxor pada tahun 1881 dan dipindahkan ke Kairo.
Pada 2019, Ahli Mesir Kuno Zahi Hawass dan profesor Universitas Kairo Sahar Saleem mulai menggunakan mesin tomografi terkomputerisasi (CT) untuk "membuka bungkusan" mumi secara digital sebelum dipindahkan ke koleksi baru di Museum Nasional Peradaban Mesir Kairo.
Hasil penelitian mereka, menunjukkan bahwa wajah Amenhotep mirip dengan ayahnya, dan diperkirakan usia kematiannya adalah 35 tahun. Penyebab kematiannya tidak terdeteksi oleh mesin pemindai.
Pemindaian juga mengungkapkan bahwa saat ia wafat, raja tersebut memiliki gigi-geligi yang lengkap dan sehat, bertinggi badan sekitar 1,7 meter, dan pernah disunat.
Tidak seperti kebanyakan raja Kerajaan Baru, otaknya tidak diambil dan ia dibalsem dengan lengan disilangkan di tubuhnya.
Terdapat 30 jimat atau perhiasan yang terkubur bersama mumi sang raja, termasuk ikat pinggang dari 34 manik-manik emas.
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa para imam Dinasti ke-21 yang bersusah payah membungkus kembali mumi itu menjaga ornamennya.
Selama penguburan kembali, para pendeta Thebes memasang kembali kepala Amenhotep dan memperbaiki luka postmortem lainnya yang mungkin ditimbulkan oleh perampok makam. ***(Sumber dan Foto: Frontiers in Medicine)
Comments ( 0 )