BMHS Sukses Ekspansi Nasional Hingga Jangkau 147,8 Juta Masyarakat di 10 Provinsi
KABARINDO, JAKARTA – PT Bundamedik Tbk (BMHS) terus berekspansi guna merespon perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan berkualitas dan terpercaya.
Dengan strategi pertumbuhan yang agresif dan adaptif, BMHS pun mampu menunjukkan kinerja bisnis yang resilien di semua lini bisnis utamanya selama 2021. Pertumbuhan bisnis non-COVID BMHS mampu tumbuh 26%, dengan peningkatan jumlah bed sebesar 40%.
Berbekal pencapaian tersebut, kini BMHS siap melanjutkan kesiapan dan kemampuan untuk penanganan dan perawatan COVID-19 maupun non-COVID-19 dengan strategi pertumbuhan yang lebih agresif di 2022.
dr. Ivan Sini, SpOG selaku Komisaris Utama BMHS memaparkan bahwa selama 2021 BMHS terus beradaptasi dan meningkatkan performa ekosistem layanan dengan berfokus pada empat strategi utama, yaitu (1) perluasan ekosistem perusahaan secara agresif, (2) penambahan kerjasama dengan mitra-mitra strategis, (3) penguatan lini bisnis utama, serta (4) pertumbuhan bisnis yang resilien.
“Ke depan, BMHS siap dengan strategi yang lebih agresif untuk memaksimalkan potensi industri yang diprediksi terus tumbuh signifikan, di antaranya melanjutkan ekspansi baik secara organik maupunakuisisi dan juga memperdalam kerja sama dengan partner strategis yang sudah ada,” paparnya.
Selama 2021, ekspansi nasional juga gencar dilakukan lewat akuisisi rumah sakit dan klinik, diantaranya akuisisi terhadap Morula IVF Surabaya.
Dr. Ivan melanjutkan, akuisisi ini akan semakin mengukuhkan posisi Morula IVF Indonesia sebagai salah satu bisnis unggulan BMHS, yang selama ini menerima animo luar biasa dari masyarakat dari berbagai penjuru Indonesia dengan market share mencapai hampir 50%.
“Selain memperkuat core business kami, adanya akuisisi ini diharapkan dapat menjadi pendorong kemajuan layanan Morula IVF di Jawa Timur,” jelasnya lagi.
Morula IVF saat ini telah memproses 5.855 jumlah cycle, tertinggi dalam sejarahnya. Selain akuisisi tersebut, BMHS juga memperluas jangkauannya dengan membuka klinik dan rumah sakit di kota-kota lain seperti Palembang dan Denpasar. Secara keseluruhan, jumlah klinik yang berada dalam ekosistem BMHS naik 2 kali lipat dibandingkan 2020. BMHS juga memperluas ekosistem lewat kerjasama strategis dengan Klinik Pintar dan 102 Klinik Fertilitas Indonesia (KFI).
Pembukaan KFI ini akan berkontribusi signifikan guna membantu perluasan jangkauan BMHS ke 147,8 juta orang di 10 provinsi di Indonesia.
Penguatan core bisnis melalui pengembangan digitalisasi layanan seperti robotic surgery di Rumah Sakit Umum Bunda juga masih menjadi fokus perusahaan di 2021, guna mendukung daya saing perusahaan di tengah perkembangan industri 4.0 dan tingginya adopsi digital masyarakat saat ini.
“Investasi dalam ekosistem digital akan terus ditingkatkan dan menjadi salah satu inisiatif strategis perusahaan dalam mendorong pertumbuhan,” tutup dr. Ivan.
Perluasan inovasi robot surgery oleh di RSU Bunda sejalan dengan peningkatan permintaan prosedur tersebut oleh pasien di Indonesia, umumnya dikarenakan karena operasi yang lebih singkat serta waktu penyembuhan lebih cepat.
Perluasan inovasi robot surgery nasional juga sejalan dengan upaya untuk menekan tingginya jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Setidaknya, tercatat 2 juta orang yang melakukan perjalanan medis ke luar negeri (medical tourism) setiap tahunnya, yang mengakibatkan Indonesia kehilangan setidaknya Rp 97 triliun devisa karena praktek tersebut.
Comments ( 0 )