Barber United Raih Peringkat 3 ACL 2025, Indonesia Bidik Gelar Juara Asia Tahun Depan

Barber United Raih Peringkat 3 ACL 2025, Indonesia Bidik Gelar Juara Asia Tahun Depan

KABARINDO, JAKARTA – Barber United asal Indonesia menutup kiprahnya di Asian Champions League (ACL) 2025 dengan prestasi membanggakan. Dalam laga perebutan tempat ketiga yang digelar di ASIOP Stadium, Jakarta Pusat, Minggu (23/11/2025), Barber United sukses menundukkan wakil Iran, Setaregan Simkan, dengan skor meyakinkan 4-1.

Sementara itu, gelar juara ACL 2025 diraih klub asal Uni Emirat Arab (UEA) setelah menang dramatis 4-3 atas wakil Lebanon di partai final.

Ketua Umum Federasi Sepakbola Mini Indonesia (FSMI) yang juga Ketua Panitia ACL 2025, Eric Tuapattinaya, menilai pencapaian Barber United menjadi bukti bahwa Indonesia kian diperhitungkan di kancah mini-football Asia.

“Tim-tim Asia saat ini relatif berimbang. Ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk tampil sebagai salah satu kekuatan utama,” ujar Eric dalam konferensi pers di ASIOP Stadium.

Menurutnya, bila persiapan dilakukan lebih matang—baik di level klub maupun tim nasional—Indonesia memiliki kans nyata merebut gelar juara Asia.
“Kita sudah membuktikan pada awal tahun dengan menjadi runner-up Piala Asia. Tahun depan, target kita adalah juara,” tegasnya.

Eric juga memberikan apresiasi khusus kepada Barber United dan Jakarta Rangers, dua wakil Indonesia di ajang tersebut. Ia menilai performa keduanya menjadi tolok ukur kesiapan Indonesia menghadapi agenda internasional musim depan.
“Barber United hanya kurang beruntung di semifinal. Dari sisi kualitas, saya tidak pernah ragu,” katanya.

FSMI menilai penyelenggaraan ACL 2025 yang berlangsung pada 17–23 November telah memberi dampak penting bagi pengembangan ekosistem mini-football nasional. Ajang ini disebut memperluas pengalaman klub, meningkatkan kualitas pemain, memperkuat program pembinaan, hingga menjadi momentum penting bagi sektor perwasitan.

Untuk tahun 2026, Asian Minifootball Confederation telah menetapkan dua agenda besar: Champions League pada November dan Piala Asia Mini-Football pada akhir Juli di Jakarta, yang juga menjadi ajang kualifikasi Piala Dunia.
Di tingkat nasional, FSMI menyiapkan Liga Minifootball 2026 pada Maret sebagai wadah seleksi pemain yang akan dipromosikan ke Timnas.

Selain itu, FSMI juga memperkuat pembinaan usia dini dengan menyiapkan turnamen kelompok umur U-17, U-15, dan U-12.
“Kami ingin membangun pembinaan berjenjang agar talenta muda berkembang optimal,” ujar Eric.

Di bidang perwasitan, FSMI telah menggelar pelatihan sertifikasi nasional bagi 12 wasit dengan instruktur dari WMF. Beberapa peserta bahkan mendapat kesempatan memimpin laga ACL untuk beradaptasi dengan atmosfer internasional. Target berikutnya adalah sertifikasi tingkat Asia pada April 2026.

“Dengan seluruh langkah ini, kami berharap ekosistem mini-football Indonesia dapat bertumbuh kuat dan berkelanjutan,” tutup Eric.