Tak Sekadar Teknologi, VinFast Merajut Ekosistem Hijau dengan Balutan Kearifan Lokal
Salah satu mobil listrik VinFast dipamerkan di GIIAS 2025. Pabrikan mobil listrik asal Vietnam ini mengusung semangat kolaboratif. (FOTO/KABARINDO.COM)
JAKARTA, KABARINDO -- Indonesia kini menjadi panggung megah bagi sebuah drama otomotif yang tak biasa. Pameran otomotif tahunan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) menjadi salah satu layar lebar betapa seriusnya pabrikan mobil dunia menerjemahkan komitmen menciptakan lingkungan hijau atau ramah lingkungkan melalui sebuah produk otomotif yakni mobil listrik (electric vehicle/EV).
Pabrikan dari Jepang, Korea, China, dan Eropa berlomba untuk menampilkan beragam mahakaryanya. Termasuk produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast. Tak sekadar meluncurkan kendaraan, VinFast Indonesia menjadikan GIIAS 2025 sebagai tonggak untuk merajut sebuah ekosistem yang ambisius. Sebuah mahakarya modern yang bertujuan menyatu dengan denyut nadi Nusantara. Apa yang dilakukan pabrikan yang baru setahun masuk ke Indonesia itu bukan hanya tentang bisnis. Namun, sebuah kisah perpaduan antara teknologi masa depan dengan sentuhan budaya lokal.
Gerak cepat untuk menerjemahkan komitmen itu dilakukan VinFast dengan menggandeng salah satu desainer ternama di Tanah Air, yakni Didiet Maulana. VinFast Indonesia menghadirkan empat busana lintas budaya antara Indonesia dengan Vietnam di ajang GIIAS 2025.
CEO Vinfast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan, kerja sama itu lahir dari komitmen yang tidak hanya tumbuh secara bisnis, tetapi juga kultural.
VinFast menunjukkan kepekaannya dengan merangkul seni tradisional Vietnam yang dipadukan dengan sentuhan lokal Indonesia pada busana usher-nya. Ini adalah sebuah isyarat halus bahwa mereka menghormati keragaman budaya dan ingin membangun jembatan, bukan tembok.
"Kalau hanya fokus di bisnis saja, tetapi tidak mengangkat budaya Indonesia, saya rasa itu kurang lengkap. Di GIIAS tahun lalu, kami mengangkat ciri khas Vietnam pada baju usher. Namun, saya berpikir, kenapa tidak juga mengangkat budaya Indonesia," tegas Kariyanto dalam keterangannya di Booth VinFast Hall 2 GIIAS 2025.
Sedangkan Didiet Maulana mengaku, dirinya mendapatkan tantangan untuk memasukkan filosofi budaya Indonesia ke dalam desain ao dai, busana tradisional Vietnam yang menjadi dasar bentuk kostum usher VinFast.
Didiet yang juga Direktur Kreatif IKAT Indonesia itu melakukan riset tentang busana tradisional Vietnam, ao dai selama beberapa bulan. Hasilnya, Didiet pun menyodorkan busana yang bentuknya cantik dan elegan. "Yang paling unik adalah motif yang kami sesuaikan dengan arahan Vinfast, menggabungkan budaya dengan teknik ikat yang sudah kami kembangkan belasan tahun,”tegas alumni jurusan Arsitektur di Universitas Parahyangan, Bandung itu.
Dengan demikian, ekosistem VinFast di Indonesia tidak hanya dibangun dari beton dan teknologi, tetapi juga dari nilai-nilai luhur budaya. “Kami tidak hanya membangun kendaraan listrik, tetapi juga membangun sebuah electric nation,"imbuh Kariyanto.
GIIAS 2025 juga dijadikan panggung oleh VinFast Indonesia untuk mengenalkan varian mobil listrik terbarunya. Bergenre SUV listrik C-segment, VinFast VF 7, di pasar Indonesia, menandai tonggak penting dalam komitmen VinFast untuk menghadirkan solusi mobilitas yang beragam dan inovatif ke seluruh Nusantara. Peluncuran ini menjadikan VF 7 sebagai model kelima dalam jajaran kendaraan listrik VinFast untuk Indonesia, dan memperkuat posisi VinFast sebagai pabrikan dengan pilihan EV terlengkap di pasar.
"Dengan memanfaatkan lini produk kami yang serbaguna dan ekosistem untuk masa depan hijau yang komprehensif, kami bertujuan untuk memenuhi setiap kebutuhan transportasi dan finansial sambil secara kuat menginspirasi pergeseran menuju mobilitas hijau di Indonesia, menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera,”tegas Kariyanto Hardjosoemarto.
Dikutip dari keterangan VinFast Indonesia, VF 7 memukau dengan bahasa desain “Asymmetric Aerospace” yang digarap oleh studio ternama Italia, Torino Design, merepresentasikan kebebasan, teknologi, dan gaya yang progresif dan individualistik. Eksterior VF 7 menonjolkan strip lampu LED “V” khas VinFast di bagian depan dan belakang, menciptakan identitas visual yang tak salah lagi. Atap miring bergaya coupe, wheel arch besar, dan velg alloy hingga 19 inci menambah kesan kuat dan atletis.
Dengan dimensi optimal (panjang 4.545 mm, jarak sumbu roda 2.840 mm, lebar 1.890 mm, tinggi 1.635,75 mm, dan ground clearance 190 mm), VF 7 menawarkan kabin yang lapang dan lega dengan jok berbalut kulit premium. Interiornya berpusat pada pengemudi, dengan layar sentuh 12,9 inci, heads-up display (HUD), setir D-cut dua warna yang unik, dan tombol pemilih gigi yang elegan layaknya tuts piano.
Dari segi performa, VinFast VF 7 Plus dibekali dua motor listrik yang menghasilkan output total maksimum 260 kW (setara 349 tenaga kuda) dan torsi puncak 500 Nm, dengan sistem penggerak semua roda, menjadikannya salah satu kendaraan paling bertenaga di kelasnya. Dipadukan dengan baterai 70,8 kWh, mobil ini memiliki jangkauan maksimum hingga 471 km per pengisian penuh (standar NEDC). Sementara itu, VF 7 Eco memiliki motor listrik tunggal dengan output maksimum 130 kW (174 tenaga kuda), torsi puncak 250 Nm, dan baterai 59,6 kWh, memungkinkan jangkauan maksimum 430 km per pengisian penuh (standar NEDC).
Komitmen VF 7 terhadap keselamatan ditegaskan dengan 7 airbag dan rangkaian lengkap sistem keselamatan aktif canggih seperti ABS, EBD, BA, ESC, TCS, HSA, dan ROM. Versi Plus lebih jauh meningkatkan pengalaman berkendara dengan paket ADAS canggih, termasuk 17 fitur lanjutan seperti Highway Assist, Traffic Jam Assist, Auto Lane Changing Assist, Emergency Braking, dan 360 Surround View Monitoring. VinFast juga akan menyediakan pembaruan over-the-air (OTA) gratis untuk fitur tambahan, memastikan kendaraan selalu dilengkapi dengan teknologi terbaru.
Pengunjung booth VinFast di GIIAS 2025, Arief Prakoso mengatakan, dirinya terpukau dengan beragam produk yang ditampilkan VinFast. "Padahal merek ini baru ada di 2017. Hanya delapan tahun perusahaan Vietnam sudah mendunia, tentu hebat,"ujar pria yang mengaku pernah bekerja di perusahaam migas asal Prancis itu.
Arief pun mempertimbangkan VinFast sebagai salah satu merek pilihannya. Sebab, Arief ingin mengganti MPV merek Jepang miliknya dengan mobil listrik. "Saya sedang keliling melihat merek lain. Tentu saja VinFast masuk dalam pilihan. Selain teknologinya bagus, layanan purna jual terlihat siap. Layanan purna jual bagi saya sangat penting,"tegasnya.
Menggali Bumi Pertiwi untuk Menggapai Impian
Di Subang, Jawa Barat, sebuah monumen masa depan sedang dibangun. VinFast Indonesia menancapkan tonggak sejarah dengan membangun pabrik manufaktur mereka. Ini adalah janji bahwa mereka bukan hanya singgah, melainkan ingin berakar. Pabrik ini bukan sekadar fasilitas produksi, tetapi jantung dari ekosistem VinFast di Indonesia. Dengan memproduksi mobil secara lokal, mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berusaha menjadi bagian dari keluarga besar industri otomotif nasional. Sebuah langkah yang mengadopsi semangat gotong royong dan kemandirian di Indonesia.
Pabrik VinFast Indonesia memiliki kapasitas produksi 50.000 unit per tahun. Investasi yang digelontorkan pun mencapai USD200 juta atau sekutar Rp 3,1 triliun, dan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
VinFast pun sadar bahwa panggung ini tak bisa dikuasai sendirian. Mereka merangkul berbagai pihak dalam sebuah "orkestra" kolaborasi. Dengan membentuk kemitraan dengan 181 bengkel di seluruh Indonesia, VinFast menciptakan "sanggar-sanggar" modern untuk perawatan dan perbaikan.
Dari 181 bengkel resmi di Indonesia, ada 69 bengkel Level 1 dan 112 bengkel Level 2. Bengkel-bengkel ini tersebar di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan mitra seperti Nawilis, Warna Warni Ban, dan Raperind. Bengkel Level 1 menyediakan layanan lengkap, termasuk perawatan, perbaikan dasar, dan penanganan garansi, sedangkan bengkel Level 2 fokus pada perawatan berkala dan perbaikan dasar.
Tak sampai disitu, VinFast pun mengikat janji dengan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia. Kemitraan ini lebih dari sekadar sponsor. Kolaborasi itu merupakan simbiosis antara semangat olahraga yang menyatukan jutaan rakyat Indonesia dan visi mobilitas hijau. Ketika Timnas berlaga, kendaraan VinFast pun ikut menggaungkan pesan persatuan dan kemajuan. Ini adalah perpaduan sempurna antara semangat satu nusa satu bangsa dengan satu visi mobilitas hijau yang digaungkan VinFast.
VinFast juga menjalin kolaborasi dengan perbankan, seperti BNI, untuk memudahkan konsumen dalam memiliki mobil listrik. Langkah ini menunjukkan pemahaman akan pentingnya akses finansial yang mudah, sebuah cerminan dari semangat ekonomi kerakyatan. Selain itu, dengan bergabung menjadi anggota Gaikindo, VinFast menunjukkan niat tulus untuk menjadi bagian dari komunitas otomotif nasional.
Selain menghadirkan mobil listrik, VinFast tak melupakan infrastuktur pendukungnya. Jaringan stasiun pengisian daya V-GREEN yang dibangun VinFast adalah manifestasi dari semangat kolaborasi menghadirkan energi bersih. VinFast menghadirkan 50.000 titik pengisian daya di seluruh Nusantara. Infrasturktur pengisian daya ini menjadi sumber energi bagi kendaraan listrik.
VinFast juga berkolaborasi dengan mitra lokal dan internasional seperti Chargecore, ChargePoint, Amarta Group, dan CVS untuk memasang sekitar 63.000 titik pengisian daya hingga akhir 2025, dengan total investasi mencapai USD 300 juta. Untuk memperluas cakupan layanan, VinFast berencana beroperasi di 19 provinsi dan 41 kota pada 2026, memastikan pelanggan menerima layanan lengkap dan dukungan purna jual yang prima.
Dalam diskusi VIN TALKS bertema “Investing in Impact - Catalyzing Indonesia’s Green Economy Through Policy & Private Sector Collaboration,” di Booth VinFast GIIAS 2025, Jumat (1/8/2025), pengusaha Gita Wirjawan menegaskan, Indonesia memasuki dekade penting transformasi hijau yang didukung oleh iklim investasi yang kuat.
Gita, yang juga Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu kemudian menyodorkan data, total investasi mencapai Rp1.766 triliun pada 2024, meningkat 20% dibanding tahun sebelumnya. Foreign Direct Investment (FDI) menyumbang lebih dari 52%, memperkuat integrasi Indonesia dalam rantai nilai global dan regional.
"Dengan stabilitas makroekonomi serta agenda dekarbonisasi, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan dunia pendidikan akan membuka jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan sekaligus mendorong fase kemajuan berikutnya bagi Indonesia,"tegas Gita.
Ambisi ekonomi hijau Indonesia tercermin dalam target 2 juta mobil listrik dan 12 juta sepeda motor listrik pada 2030. Menyadari peluang ini, VinFast berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif, yang mendorong aksesibilitas, mendukung industri lokal, dan memajukan keberlanjutan jangka panjang.
Melalui strategi nilai jual kembali mobil bekas yang terjamin, VinFast memberikan rasa aman bagi konsumen. Ini adalah cerminan dari prinsip menepati janji. VinFast tak sekadar menjual produk, tetapi juga memberikan jaminan ketenangan pikiran alias peace of mind. Sebuah hal yang sangat dihargai oleh masyarakat Indonesia.
Dengan semua langkah strategis dan kolaboratif itu, VinFast tak hanya membangun ekosistem. Lebih dari itu, mereka sedang menenun takdir. Takdir yang diharapkan akan membawa Indonesia melangkah lebih cepat menuju masa depan yang lebih hijau, dengan VinFast sebagai salah satu mitra setianya. Drama baru saja dimulai, dan seluruh stakeholder di Tanah Air menanti babak-babak selanjutnya yang penuh dengan gebrakan dan inovasi dari salah satu pelakunya, yakni VinFast.
Comments ( 0 )