Senayan City dan ID12 Hadirkan The Colours of Indonesia "Summer Home": Pamerkan Desain Interior Luxury dan Inspiratif!

Senayan City dan ID12 Hadirkan The Colours of Indonesia "Summer Home": Pamerkan Desain Interior Luxury dan Inspiratif!

KABARINDO, JAKARTA - Dalam rangka merayakan Anniversary yang ke-18, Senayan City kembali berkolaborasi dengan 12 Desainer papan atas Indonesia yang tergabung dalam ID12 memamerkan desain interior "luxury" di Atrium Senayan City selama 14 hari dari 1-14 September 2024.

Halina, Leasing & Marketing Communication Director Senayan City, mengungkapkan bahwa kolaborasi bersama ID12 kali ini menghadirkan The Colours of Indonesia: Summer Home. 

"Selebrasi ini mengusung harapan akan menambah energi dan kreativitas yang sarat akan kebaruan demi memanjakan selera pengunjung setia Senayan City. Hadirnya pameran TCOI Summer Home dipastikan membawa angin segar tentang hal terkini di dunia desain interior yang dapat meluaskan inspirasi pengunjung,” paparnya, di Atrium Senayan City, Minggu (1/9/2024).


Di pameran desain interior luxury dua tahunan ini, kedua belas anggota ID12 yang terdiri dari desainer interior Ary Juwono, Agam Riadi, Eko Priharseno, Prasetya Budi, Sammy Hendramianto, Roland Adam, Reza Wahyudi, Anita Boentarman, Shirley Gouw, Yuni Jie, Yoke Roos, dan Viviane Faye, berkumpul kembali dan mengemukakan pandangan masing-masing dalam sebuah diskusi internal dalam rangka menuju ekshibisi, sebagai karya presentasi The Colours of Indonesia. 

Mereka melihat dan bersepakat mengenai perubahan dalam banyak hal sejak pandemi mendera. Mulai dari cara orang memandang persoalan, mencari solusi, hingga memenuhi kebutuhan keseharian akan sebuah hunian. Efeknya masih terasa hingga saat ini di berbagai bidang termasuk desain interior. 

Sejak pandemi itu sebagian besar dari klien mereka ingin lebih memiliki rumah dengan area terbuka yang lebih banyak, ruang yang lega agar bebas bercengkerama bersama keluarga, space yang cukup luas untuk menjalankan   hobi bersama.
 
Menurut pengamatan Anita Boentarman setiap sudut ruang benar-benar harus dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi.

Boleh jadi ini bentuk pembebasan dari perasaan terkungkung selama menjalankan masa suram pandemi.

“Gaya rumah yang memiliki ruang keluarga formal, atau ruang tamu formal saya anggap sebagai gaya lama peninggalan orang zaman dulu karena kita lebih memilih  untuk bertemu di restoran, atau mal. Kini, rumah lebih mengikuti fungsinya”, Reza Wahyudi menjelaskan.

Value rumah terpusat pada kebutuhan keluarga. Rumah zaman sekarang lebih akrab, dan hangat untuk dinikmati keluarga inti maupun bersama orang-orang terdekat saja.
Meskipun begitu masih ada juga orang yang membangun rumah kedua yang berfungsi sebagai rumah vakansi. 

Memenuhi kebutuhan akan ruang yang lebih leluasa di rumah utama, sangat mirip dengan ketika menghabiskan waktu liburan bersama di rumah vakansi. Menciptakan suasana liburan baik di rumah utama mau pun di rumah kedua inilah yang mendasari pameran ID12 dengan tajuk Summer Home.

Faktor terpenting menciptakan Summer Home berarti membangun rumah dengan atmosfir yang beraroma santai, jauh dari kesan formal, yang dapat memberi kenyamanan dan ketenteraman saat diterapkan ke dalam ruang-ruang ciptaan tiap desainer. 

Kesan hangat dapat dihadirkan dengan pemilihan dan penggunaan material yang berkesan kasual seperti katun atau linen untuk upholstry. Warna-warna yang dipilih juga yang memberikan efek natural dan memancarkan kehangatan semacam terakota, krem, hijau, dan warna alami lainnya.

Shirley Gouw berpendapat bahwa saat pameran adalah waktu yang paling tepat untuk mencurahkan kreativitas tanpa terikat pada kebutuhan klien.

“Bagi saya  lebih mudah untuk mencari ide yang out-of-the-box sekaligus tetap menjadi diri sendiri”, sambungnya.

Sementara itu, Vivianne Faye yang dikenal dengan gaya glamor dalam karyanya, berujar bahwa Inspirasi Spa yang dipamerkan datang dari warna bebatuan yang ditemuinya di gua saat liburan di Sardinia, Italia. 

"Warna bebatuan antara abu-abu ,krem, dan persik itu akan saya hadirkan dalam gaya yang sophisticated dengan desain salt cave dalam rekaan saya khusus untuk pameran,” imbuh Vivi.

Yoke Roos mempersembahkan kamar tidur yang mampu menginfus energi baru setiap kali bangun dari istirahat setelah seharian beraktivitas sepanjang liburan. 

Sementara itu, kamar mandi menjadi ruang garapan Sammy Hendramianto.  Sammy, seperti dalam pameran-pamerannya yang terdahulu, selalu memasukkan unsur-unsur keindonesiaan. Untuk Summer Home atmosfer Bali akan terasa sebagai referensi dalam karyanya.
  
Selanjutnya, sebagai kolektor batik, Agam Riadi mengaplikasikan secara mumpuni motif-motif batik pesisir Jawa ke dalam karya cipta ruangnya.

Seiring pengalaman liburan Yuni Jie ke Tokyo, dan Roland Adam ke Kyoto, Jepang membuat mereka mengimplementasikan elemen-elemen khas negeri sakura itu dan mengawinkannya dengan gaya modern ke dalam ruang cipta mereka dengan gaya khas masing-masing yang kental.

Berbeda dengan rekan-rekannya, Prasetya Budi, memasukkan unsur warna yang diadopsi dan diadaptasi dari sajian makanan yang dinikmati dan memesona matanya sepanjang berlibur.


 
Lalu Ary Juwono yang kini ingin tampil lebih playfull di dalam karyanya, memamerkan living room yang terinspirasi dari cara Antonio Blanco mempresentasikan lukisan-lukisan di museum miliknya di Ubud, Bali. 

“Saya aplikasikan karya lukis saya dalam bentuk cetak di atas ubin pada ruang keluarga di TCOI,“ cerita Ary.

Ary Juwono, Ketua Panitia sejak pertama TCOI diperkenalkan pada 2014 lalu, berharap masyarakat terinspirasi dengan konsep yang ditampilkan dalam The Colours of Indonesia karena meskipun terdiri dari dua belas individu namun berhasil menciptakan karya yang tampil harmonis dalam sebuah pameran bersama tanpa kehilangan identitas personil masing-masing. 

TCOI telah memberikan sumbangsih yang baik bagi perkembangan desain interior di negara ini.

“TCOI selalu mempresentasikan hal-hal yang paling aktual dari perkembangan dunia desain interior.” Roland menambahi.

Bukan hanya berpameran, TCOI juga mengakomodasi penyelenggaraan kegiaatan lain. Salah satunya menghelat Student Design Challenge di antara pameran berlangsung.

”Ini adalah bentuk kepedulian TCOI yang akan selalu memasukkan unsur edukasi untuk menambah dan membuka wawasan bagi generasi yang lebih muda," pungkas Eko Priharseno.

Setelah 10 tahun bersama, The Colours of Indonesia kini telah menjadi regional event yang mendapat tanggapan positif dari klien yang datang dari berbagai penjuru dunia; Jepang, Hong Kong, Italia, Singapura, Perancis, hingga Portugal. Foto: Tim Muara Bagja