Rayakan Earth Hour, Morazen Surabaya Kenalkan Permainan Tradisional kepada Generasi Alfa
Rayakan Earth Hour, Morazen Surabaya Kenalkan Permainan Tradisional kepada Generasi Alfa
Cara unik maknai Earth Hour
Surabaya, Kabarindo- Hotel MORAZEN Surabaya melakukan langkah inovatif dalam merayakan Earth Hour tahun ini dengan cara yang unik dan bermakna dengan mengusung tema Disconnect to Reconnect.
Berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan serta mempromosikan kesadaran generasi muda akan budaya tradisional, MORAZEN berinisiatif mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak generasi Alfa.
MORAZEN menggandeng Kampoeng Dolanan, komunitas pelestarian budaya tradisional, dan mengubah suasana lobi menjadi arena bermain anak-anak. Tersedia beragam permainan tradisional seperti engklek, kelereng, bola bekel, congklak, lompat tali, egrang, hulahop, gasing bambu dan tenda wayang.
Litania Utami, Marketing Communications dan Public Relations MORAZEN Surabaya, menjelaskan dalam menyambut Earth Hour pada Sabtu (23/3/2024), MORAZEN berusaha untuk menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dan membawa kembali nilai-nilai tradisional yang cenderung mulai terlupakan.
“Kami mematikan lampu serta alat elektronik yang tidak diperlukan pukul 20.30 - 21.30 di area lobi dan outdoor hotel. Dalam suasana tersebut, kami mengajak 25 anak usia 3-11 tahun yang berpartisipasi dalam acara Disconnect to Reconnect untuk mengenal permainan pada zaman dulu serta aktivitas yang dilakukan ketika terjadi pemadaman listrik,” ujarnya.
Menurut Lita, kegiatan malam hari itu terbuka untuk umum yang bisa diikuti tamu-tamu hotel maupun dari luar hotel yang meliihat informasi acara ini dari media sosial.
General Manager MORAZEN Surabaya, Fajar Basuki, menambahkan bahwa Earth Hour lebih dari sekedar seremonial menyalakan lilin dengan simbol 60+. Namun ada makna dan pesan mendalam yang perlu disampaikan kepada generasi penerus tentang kesadaran akan krisis iklim yang dimulai dari diri kita masing-masing.
Mustofa yang akrab disapa Cak Mus, salah satu penggagas komunitas Kampoeng Dolanan, menuturkan permainan tersebut melihatkan anak-anak maupun orang tua. Anak-anak terlibat dalam permainan, sedangkan orang tua bisa mengetahui filosofi dari permainan tersebut, agar mereka tahu bahwa permainan yang diikuti anak-anak mereka punya pesan moral yang dekat dengan budaya Indonesia.
“Harapannya ketika sampai di rumah, orang tua bisa memaknai pesan dari permainan tersebut dan mampu membangun pondasi mengenai komunikasi dalam keluarga,” ujarnya.
Acara yang melibatkan para orang tua dan anak-anak ini mendapat respon positif, salah satunya Rahmawati, seorang pengikut di akun Instagram Kampoeng Dolanan.
“Begitu saya tahu Kampoeng Dolanan akan ada di MORAZEN, saya jadi penasaran seperti apa kemasan acaranya, terlebih ini acaranya malam hari. Ternyata keren. Hotel juga menyediakan musik akustik dan biola yang memainkan lagu anak-anak. Saya jadi punya quality time bermain bersama putri saya yang berusia 7 tahun,” tuturnya.
Lita menambahkan, pihaknya akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian alam dan budaya.
“Kami percaya dengan mengenalkan permainan tradisional kepada generasi Alfa, kami dapat membantu mereka mengerti bahwa kesenangan dan kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal yang sederhana dan tidak bergantung pada teknologi,” ujarnya.
Comments ( 0 )