PT Ecocare Indo Pasifik Tbk Tunjukkan Kinerja Gemilang dan Inovasi Berkelanjutan di Public Expose 2025

PT Ecocare Indo Pasifik Tbk Tunjukkan Kinerja Gemilang dan Inovasi Berkelanjutan di Public Expose 2025

Memperkuat Posisi Sebagai Pelopor Sistem Higienis Terdepan di Indonesia

KABARINDO, JAKARTA  — PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN), emiten penyedia jasa higienitas dan pengendalian hama, memperluas jaringan operasional menjadi 28 cabang representatif di seluruh Indonesia pada 2025. Jumlah ini bertambah empat cabang dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN), Wincent Yunanda mengatakan strategi ekspansi dilakukan untuk memperkuat penetrasi pasar, terutama di kota lapisan kedua (second tier city) dan lapisan ketiga (third tier city). Menurutnya, permintaan jasa higienitas di daerah berkembang masih tinggi, terutama dari sektor industri dan komersial.

“Kami selalu mencari peluang kolaborasi strategis dengan lini bisnis yang sudah dimiliki. Saat ini sudah ada satu vertikal baru yang mendekati realisasi, dan segera kami integrasikan ke dalam platform,” ujar Wincent dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Jumat (29/8/2025).

HYGN menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20%–22% pada 2025, dengan laba bersih diproyeksikan naik 15%–20% dibanding tahun sebelumnya. Fokus utama masih diarahkan pada penguatan basis pelanggan di kota besar dan kota lapisan kedua serta ketiga.

Selain ekspansi domestik, perseroan juga mulai menyiapkan rencana untuk masuk ke pasar Asia Tenggara, dengan fokus pada kota-kota utama di India, Vietnam, dan Taiwan. “Sebelum menjangkau kawasan lain, kami akan memprioritaskan ekspansi ke Asia Tenggara. Hal ini akan memperluas cakupan layanan sekaligus meningkatkan daya saing,” kata Wincent.

Untuk mendukung strategi pertumbuhan, HYGN mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 20 miliar naik 30–40% dibanding tahun sebelumnya. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan produk baru, adopsi teknologi digital, serta pembelian kendaraan listrik.

Dia menambahkan bahwa perseroan berkomitmen memperkuat program digitalisasi hingga 2026. Beberapa sistem internal akan ditingkatkan, termasuk platform layanan berbasis aplikasi yang mendukung efisiensi operasional. “Kami ingin semua produk dan layanan bergerak menuju digitalisasi agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar,” kata Indra.