Peran BI dalam Mendukung Wakaf Produktif dan Optimal

Peran BI dalam Mendukung Wakaf Produktif dan Optimal

Peran BI dalam Mendukung Wakaf Produktif dan Optimal

Surabaya, Kabarindo- Bank Indonesia (BI) berperan penting dalam mendukung pengembangan wakaf produktif. Hal ini disampaikann oleh Ketua Forum Wakaf Produktif, Bobby P Manullang, dalam talkshow Optimalisasi Gerakan Sadar Wakaf dengan Penguatan Digitalisasi pada Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2024 di Masjid Al Akbar Surabaya pada Sabtu (14/9/2024).

Talkshow tersebut bertujuan meningkatkan literasi masyarakat terkait pentingnya wakaf dalam membangun perekonomian nasional, serta bagaimana digitalisasi dapat memperkuat pengelolaan aset wakaf di era modern.

Menurut Bobby, kegiatan yang diinisiasi oleh BI tersebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesadaran penghimpunan dan pengelolaan wakaf, khususnya oleh perbankan syariah nasional.

Ia mengatakan, beberapa sukuk wakaf telah berhasil diimplementasikan yang menunjukkan keberhasilan dalam mendorong pengembangan wakaf produktif.

“Kita dapat melihat bahwa wakaf memiliki potensi besar untuk membantu pembiayaan berbagai proyek sosial dan ekonomi di Indonesia melalui sukuk wakaf yang sudah dihasilkan,” ujarnya.

Sekretaris Badan Wakaf Indonesia, H. Anas Nasikhin, menambahkan wakaf memiliki potensi besar sebagai instrumen keuangan syariah. Hal ini sejalan dengan tema FESyar yang mengedepankan ekonomi berbasis syariah.

“Wakaf merupakan bagian dari ekonomi sosial. Di FESyar kita membahas keuangan syariah yang berbasis sosial, seperti wakaf, infaq dan sedekah. Wakaf bisa menjadi instrumen keuangan syariah seperti sukuk, deposito dan lainnya yang berpotensi besar dalam pengelolaan keuangan berbasis syariah di masa depan,” ujarnya.

Anas mengatakan, Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dalam keuangan syariah dunia. Indonesia bisa menjadi pemimpin ekonomi syariah dunia jika pengelolaan wakaf dilakukan secara optimal dan profesional.

“Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah global jika wakaf dikelola secara optimal dan profesional,” ujarnya.

Jeje Abdul Rojak dari Badan Penasehat Gerakan Wakaf Indonesia, mengapresiasi peran aktif BI dalam memajukan ekonomi syariah melalui rangkaian FESyar yang telah diadakan. Menurut ia, kegiatan ini mampu mendorong bisnis syariah secara signifikan.

Jeje menekankan, FESyar merupakan sarana edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat wakaf.

“FESyar ini merupakan sarana yang efektif untuk memberikan literasi kepada umat terkait kesadaran menjadi pemberi manfaat bagi generasi masa depan,” ujarnya.

Jeje berharap para pegiat wakaf dapat mendorong Indonesia untuk menghimpun dana wakaf yang dapat membiayai negara tanpa perlu pinjaman dari luar negeri.

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan manajemen dalam pengelolaan aset wakaf. Aset wakaf yang terkumpul kemudian diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan, yang hasilnya digunakan untuk kepentingan umat.