Pelatih PSIS Semarang sebut Lemahnya Mentalitas Tim jadi Kendala Utama
KABARINDO, BALI - PSIS Semarang lagi-lagi harus menelan hasil buruk usai ditekuk Madura united FC dengan skor 1-2 pada pertandingan pekan 21 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Gelora I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (28/1) malam.
Menanggapi kekalahan yang diderita oleh Mahesa Jenar, Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic menyebut permainan anak asuhnya cukup buruk di 30 menit pertama pertandingan.
Jeleknya permainan PSIS ini pun dimanfaatkan lawan sehingga Madura United bisa memanfaatkan untuk mencetak gol diawal-awal pertandingan.
“Tim PSIS tampil cukup buruk, kurang percaya diri dan kurang agresif. Di barisan pertahanan kami membuat kesalahan yang membuat terjadinya gol. Setelah kita mencetak gol, pertandingan baru berjalan dengan normal,” ungkap pelatih asal Montenegro.
Dragan Djukovic mengakui ketidakhadiran Alfreanda Dewangga dan Pratama Arhan memang mereduksi kekuatan tim. Namun ia enggan menjadikan hal tersebut sebagai alasan utama kekalahan yang diderita PSIS Semarang.
Ia mengatakan sejak meninggalkan tim tahun lalu menilai kondisi mentalitas bermain para pemain PSIS Semarang tidak setangguh dulu.
Sehingga ke depan ia fokus mengembalikan mentalitas bertanding dan kepercayaan diri para pemain PSIS Semarang.
“Saya harus memulai lagi setelah lima bulan meninggalkan PSIS. Tim ini harus bekerja keras lagi lebih banyak bekerja dan tim ini harus punya kepercayaan diri dan mentalitas untuk menang,” jelas mantan pelatih Borneo FC.
“Yang penting tim ini harus fokus bekerja keras menjadi lebih baik dan yang saya soroti mentalitas untuk menang. PSIS adalah tim yang bagus, sudah seharusnya mendapatkan hasil yang bagus pula,” tandasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya kursi pelatih PSIS ditempati oleh Imran Nahumarury namun yang bersangkutan memutuskan untuk mengundurkan diri pada tanggal 18 Desember lalu
Sebelum dilatih Imran, Dragan sempat menjadi pelatih utama PSIS Semarang pada musim 2020 setelah di tahun 2019 lalu ia menjabat sebagai direktur teknik.
Namun akibat kompetisi yang terhenti oleh adanya Pandemi Covid-19 membuat Dragan meninggalkan PSIS.
Dalam periode dirinya meninggalkan PSIS di tahun 2020 hingga kembali lagi pada Desember 2021 lalu, Dragan Djukanovic menilai kondisi mental bertanding para pemain PSIS Semarang sangat berbeda dengan saat masih ditukanginya.
Ia melihat Hari Nur Yulianto dkk seperti tidak memiliki semangat untuk bermain total memenangkan pertandingan.
Hal ini diutarakan saat timnya gagal mengalahkan Arema FC beberapa waktu lalu.
Padahal dari komposisi materi pemain, PSIS Semarang lebih komplet dibandingkan lawannya itu yang harus tampil dengan full pemain lokal setelah empat pemain asing mereka absen menjelang pertandingan.
Sumber/Foto: PT LIB
Comments ( 0 )