PBB: Israel Halangi Bantuan Secara Sistem
KABARINDO, JAKARTA – Petinggi PBB menuduh Israel dengan "sistematis" memblokir bantuan untuk tiba di warga Palestina yang sangat membutuhkan di Gaza. PBB memperingatkan setidaknya seperempat populasi Gaza satu langkah menuju kelaparan.
Peringatan itu disampaikan setelah muncul rekaman video pasukan Israel menembaki warga Palestina yang sedang mengumpulkan makanan di Gaza utara. Belum diketahui apakah penembakan itu memakan korban jiwa atau luka.
Perang Israel di Gaza yang kini memasuki bulan kelima sudah menewaskan 29.878 orang Palestina sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan ini dimulai setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu.
Operasi militer Israel yang mencakup serangan udara, laut dan darat harian di utara dan tengah Gaza dan memblokade seluruh titik penyeberangan kecuali satu telah menghancurkan sebagian besar pemukiman rakyat Palestina itu. Serangan Israel juga memperburuk krisis kemanusiaan di sana.
"Di sinilah kami, di akhir Februari, dengan setidaknya 575 orang di Gaza atau seperempat dari total populasi, satu langkah menuju kelaparan," kata deputi kepala lembaga kemanusiaan PBB (OCHA) Ramesh Rajasingham pada Dewan Keamanan PBB seperti dikutip Aljazirah, Kamis (29/2/2024).
Ia mengatakan satu dari enam anak-anak di bawah dua tahun di utara Gaza mengalami malnutrisi akut. Ia menambahkan pada dasarnya 2,3 juta populasi Gaza mengandalkan bantuan makanan "yang sangat tidak mencukupi" untuk bertahan hidup.
"Bila tidak ada yang dilakukan, kami khawatir penyebaran kelaparan di Gaza tidak terhindarkan dan konflik memakan lebih banyak korban jiwa," kata Rajasingham.
Rajasingham menambahkan lembaga PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan menghadapi "hambatan yang luar biasa besar untuk mendapatkan pasokan minimum ke Gaza." Hambatan-hambatan itu termasuk penutupan penyeberangan, pembatasan pergerakan dan komunikasi dan prosedur pemeriksaan yang sulit, kerusuhan, jalanan rusak dan ranjau yang belum meledak.
Juru bicara OCHA lainnya Jens Laerke mengatakan langkah Israel membuat mengirimkan bantuan ke Gaza mustahil dilakukan.
"Konvoi bantuan ditembaki dan dengan sistematis dilarang mengakses ke masyarakat yang membutuhkan. Pekerja kemanusiaan dilecehkan, diintimidasi atau ditahan pasukan Israel dan infrastruktur kemanusiaan ditembak," kata Laerke.
Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan mereka "siap untuk segera memperluas dan meningkatkan operasi jika ada kesepakatan gencatan senjata".
"Risiko kelaparan dipicu oleh ketidakmampuan untuk membawa pasokan makanan penting ke Gaza dalam jumlah yang cukup dan kondisi operasi yang hampir tidak mungkin dihadapi oleh staf kami di lapangan," kata wakil direktur eksekutif WFP Carl Skau kepada Dewan Keamanan PBB.
"Jika tidak ada perubahan, kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara," tambahnya. Red dari berbagai sumber
Comments ( 0 )