ParagonCorp Gelar Rembug Stunting, Perlu Tindakan Preventif & Libatkan Berbagai Lembaga

ParagonCorp Gelar Rembug Stunting, Perlu Tindakan Preventif & Libatkan Berbagai Lembaga

ParagonCorp Gelar Rembug Stunting, Perlu Tindakan Preventif & Libatkan Berbagai Lembaga

Penurunan stunting di Indonesia hanya 0,1% dari target 14%, anak-anak dengan status gizi dan berat badan kurang menjadi PR terbesar

Surabaya, Kabarindo– Rembug Stunting Lintas Sektor kembali digelar di Paragon Head Office, Jakarta, pada Kamis, 27 Juni 2024. Acara ini merupakan sarana pertukaran pengetahuan antara pemangku kepentingan seperti kementerian/lembaga, perusahaan dan NGO/LSM dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia.

Sukses digelar perdana pada Juli 2023 lalu, acara ini kembali diadakan sebagai upaya untuk melanjutkan kolaborasi dari inisiatif baik yang telah dimulai pada tahun sebelumnya.

Rembug Stunting Lintas Sektor diinisiasi oleh Saving Next Generation Institute (SNGI), bersama WeCare.id, Indonesia Power serta ParagonCorp sebagai tuan rumah. Melalui acara ini, diharapkan lebih banyak kolaborasi yang lahir dalam penanganan stunting di Indonesia.

Topik utama yang dibahas adalah Studi Pencegahan Stunting dan Strategi Nasional untuk Mengatasi Stunting di Indonesia. Dalam kegiatan ini, diadakan pula sharing terkait program-program stunting yang dimiliki setiap perusahaan, LSM dan lembaga pemerintah. Para pihak juga mendapatkan kesempatan untuk bercerita mengenai tantangan, kendala dan keberhasilan intervensi masing-masing dalam mengatasi stunting.

Nurul Huda dari Tim Percepatan Penurunan Stunting Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI, menjelaskan kondisi stunting di Indonesia masih cukup tinggi dan butuh penanganan. Ia menyebutkan, penurunan stunting di Indonesia hanya 0,1% dari target 14%. Anak-anak dengan status gizi dan berat badan kurang menjadi PR terbesar kita, karena 3x lebih beresiko menjadi cikal bakal stunting.

Nurul menekankan, cara yang tepat untuk mengatasi stunting adalah dengan memantau perkembangan remaja putri dan ibu hamil di Indonesia. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain memperhatikan kondisi gizi remaja putri dan ibu hamil serta memberikan pengetahuan mengenai stunting sejak dini.

“Pemberian tablet tambah darah, screening anemia, pemeriksaan kehamilan dan pemberian kelas-kelas ibu hamil di desa merupakan beberapa strategi yang Kemenkes lakukan sebagai tindakan preventif mencegah stunting,” ujarnya.

SNGI sebagai organisasi yang aktif dalam memberdayakan desa-desa di Indonesia juga turut aktif dalam menyusun program untuk menekan laju stunting. Goris Mustaqim, pendiri SNGI, mengatakan sejalan dengan Kemenkes yang fokus menangani stunting di Indonesia, SNGI berupaya meningkatkan pendidikan kesehatan ibu dan anak.

“Kami berkomitmen memperkuat desa-desa dengan sumber daya dan dukungan untuk optimalisasi dana desa guna mencegah stunting,” ujarnya.

Ari Kleryyanti dari tim CSR ParagonCorp berharap Rembug Stunting dapat bermanfaat bagi masyarakat dan semakin banyak kolaborasi lintas sektor, sehingga bisa mempercepat angka penurunan stunting di Indonesia.

“ParagonCorp berkomitmen untuk terus memberikan manfaat yang luas, khususnya dalam menanggulangi stunting di Indonesia,” ujarnya.

Foto-foto: istimewa