Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan Kawal Kasus Pengeroyokan Pratu Sahdi
KABARINDO, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa meminta adanya keadilan dalam kasus pengeroyokan terhadap salah satu prajurit TNI AD di Penjaringan, Jakarta Utara. Pratu Sahdi tewas dikeroyok sejumlah orang.
"Intinya kami juga ingin ada keadilan karena mereka melakukan tindak pidana yang menyebabkan anggota TNI AD dan secara umum menyebabkan orang lain tewas," kata Andika di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (17/1/2022).
Andika mengungkapkan, dirinya berjanji mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Saat ini, pihak Polisi Militer (POM) juga telah berkoordinasi dengan kepolisian.
"Kita akan kawal. Jadi untuk tim penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara dan kami terus memonitor," ucapnya.
Andika menuturkan, meskipun sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, kasus itu tidak akan diintervensi. Menurut Andika, sampai saat ini pelaku yang sudah diamankan berjumlah tiga orang.
"Kami tetap tidak intervensi karena jangan sampai. Sejauh ini kelihatanmya sudah ada kemajuan, sudah ada 3 yang berhasil ditangkap," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, peristiwa pengeroyokan anggota TNI hingga tewas terjadi pada Minggu 16 Januari 2022 pukul 03.06 WIB di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Penjaringan, Jakarta Utara. Peristiwa berawal saat sejumlah saksi melihat empat orang pelaku dengan mengendarai dua sepeda motor dengan berboncengan.
Kemudian, empat orang tersebut turun dari motor dan mendatangi sejumlah saksi untuk bertanya asal daerah para saksi.
Setelah itu pelaku bertanya ke korban Sahdi dan korban tidak menjawab. Akhirnya terjadi cekcok antara pelaku dan korban Sahdi. Foto:Tangkapan Layar
Comments ( 0 )