Laboratorium Pemrosesan Sel Punca di Indonesia Bangun Landasan Bisnis Pengobatan Regeneratif Global
Laboratorium Pemrosesan Sel Punca di Indonesia Bangun Landasan Bisnis Pengobatan Regeneratif Global
Surabaya, Kabarindo- Daewoong Pharmaceutical mempercepat penetrasinya ke pasar obat regeneratif Indonesia. Perusahaan ini telah mengumumkan pada Februari 2024 lalu, anak perusahaan lokalnya, Daewoong Biologics Indonesia, telah memperoleh Lab Operational License (LOL) untuk laboratorium pemrosesan sel punca dari Kementerian Kesehatan.
Lisensi ini memungkinkan penelitian dan produksi sel punca. Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui fasilitas ini setelah memverifikasi kemampuan perusahaan dalam hal kebersihan, keamanan, manajemen mutu dan melakukan inspeksi langsung.
Sel punca, yang mampu berdiferensiasi menjadi jenis sel apa pun dan dapat mereplikasi diri, sangat penting untuk meregenerasi jaringan atau organ manusia yang rusak. Dengan lisensi ini, Daewoong Pharmaceutical dapat menangani sel punca secara lokal, yang merupakan komponen penting dalam bisnis pengobatan regeneratifnya.
“Sebagai perusahaan Korea pertama yang memasuki pasar lokal dan mendapatkan persetujuan untuk laboratorium pemrosesan sel punca, kami tidak hanya akan melakukan pengobatan bio-regeneratif, namun juga penelitian dan pengembangan, serta komersialisasi pengobatan untuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Daewoong Pharmaceutical akan memimpin pertumbuhan bersama dengan industri farmasi dan bioteknologi Indonesia, membantu Indonesia menjadi bio hub global,” ujar perwakilan dari Daewoong Pharmaceutical dalam rilisnya.
Industri kesehatan di Indonesia berkembang pesat. Pasar farmasi di Indonesia diperkirakan akan mencapai 18 triliun won pada tahun 2026 dari 13 triliun won pada tahun 2022, didorong oleh pertumbuhan populasi dan penuaan yang cepat, sehingga menyebabkan peningkatan penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti kanker dan penyakit degeneratif otak.
Daewoong Pharmaceutical, melalui Daewoong Biologics Indonesia, sedang membangun sistem kerja sama dengan rumah sakit dan klinik setempat untuk memajukan penelitian dalam pengobatan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Perusahaan berencana memasuki pasar pengobatan regeneratif, terapi sel dan estetika biomaterial dengan memproduksi dan memproses sel punca untuk digunakan di rumah sakit dan klinik.
Rintis pasar Biosimilar dan perkuat pertumbuhan industri obat Bio-Regeneratif Indonesia
Daewoong Pharmaceutical telah mengupayakan pertumbuhan bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan industri sejak 2012. Daewoong Biologics Indonesia didirikan untuk masuk ke pasar regeneratif lokal dan pasar estetika, memiliki pabrik produksi terapi sel, pabrik produksi kosmetik dan laboratorium di kawasan industri Jababeka, Cikarang, sejak 2021. Ini adalah fasilitas yang mengintegrasikan teknologi pengembangan yang canggih mencakup semua tahap uji klinis sel punca, penelitian dan produksi yang diadakan oleh Yongin Cell Therapy Center milik Daewoong Pharmaceutical.
Daewoong Pharmaceutical berencana mentransfer teknologi pengembangan terapi sel terbaru Korea ke Daewoong Biologics Indonesia dan mencari pertumbuhan bersama dalam industri regeneratif lokal melalui kerja sama yang berkelanjutan dengan Yongin Cell Therapy Center. Ini bukan kontribusi pertama Daewoong Pharmaceutical terhadap transfer teknologi dan penelitian lokal. Pada 2012, Daewoong Pharmaceutical membangun pabrik biofarmasi pertama di Indonesia, memperkuat bisnis farmasi dan bioteknologi secara lokal.
Dengan mendirikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia, Daewoong Pharmaceutical berkontribusi terhadap pengembangan industri biofarmasi lokal melalui transfer teknologi dan membangun landasan untuk beroperasi langsung dalam penelitian dan pengembangan, produksi serta penjualan. Khususnya sejak 2017, pengobatan anemia ‘Erythropoietin’ yang diproduksi secara lokal disetujui sebagai biosimilar pertama di Indonesia. Daewoong Pharmaceutical juga mendapat penghargaan Perusahaan Biofarmasi Terbaik oleh BPOM dan mendapat penghargaan dari Kemenkes pada tahun yang sama atas kontribusinya terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.
Comments ( 0 )