Komunitas, Mahasiswa & Sustainability Influencer Apresiasi Peresmian Pre-Launching ICCF III di Gedung MPR-RI

Komunitas, Mahasiswa & Sustainability Influencer Apresiasi Peresmian Pre-Launching ICCF III di Gedung MPR-RI

KABARINDO, JAKARTA – Emil Salim Institute (ESI) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyelenggarakan Pre-Launching Indonesia Climate Change Forum (ICCF) ke-3 dengan tema “Ketahanan Energi, Air, Pangan, dan Wilayah di Era Perubahan Iklim yang berlokasi di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V, DPR / MPR RI.”

 

Forum ini menjadi ajang strategis untuk mengkaji tantangan perubahan iklim dan dampaknya terhadap sektor-sektor vital yang mempengaruhi keberlanjutan bangsa. Dalam sambutannya, Ketua MPR RI menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat untuk memastikan ketahanan nasional di tengah ancaman krisis iklim global.

 

Wakil Ketua MPR RI, DR Eddy Soeparno, menyampaikan bahwa perubahan iklim bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga isu pembangunan nasional. “Ketahanan energi, air, pangan, dan wilayah merupakan fondasi kedaulatan bangsa. Perubahan iklim memaksa kita untuk beradaptasi dan berinovasi agar generasi mendatang tidak kehilangan masa depan,” tegasnya.

 

“MPR RI memiliki peran untuk memastikan bahwa arah pembangunan Indonesia memperhitungkan ancaman krisis iklim. Dukungan kami terhadap ICCF 3 adalah bentuk penguatan kolaborasi agar kebijakan yang dihasilkan mampu melindungi rakyat dan memperkuat kedaulatan bangsa,” ujar DR Eddy Soeparno selaku Wakil Ketua MPR RI.

 

Forum ini menghadirkan pembicara lintas sektor, mulai dari pakar energi, pangan, air dan wilayah, akademisi, pelaku usaha, pembuat kebijakan, hingga perwakilan masyarakat sipil. 

 

Topik diskusi mencakup:

• Transisi energi menuju sumber daya yang rendah emisi,

• Strategi pengelolaan sumber daya air berkelanjutan,

• Penguatan ketahanan pangan nasional,

• Perencanaan tata ruang dan mitigasi risiko bencana terkait iklim.

 

Amalia F Salim, sebagai Ketua Yayasan Era Sharaddha Indonesia yang menaungi lembaga Emil Salim Institute, menyampaikan Hasil forum diharapkan menjadi rekomendasi kebijakan strategis bagi pemerintah dalam merumuskan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang lebih komprehensif, inklusif, dan berkelanjutan.

 

“ICCF 3 adalah momentum penting untuk memperkuat kesadaran publik dan merumuskan solusi nyata. Kita perlu memastikan bahwa ketahanan energi, air, pangan, dan wilayah tidak hanya menjadi agenda pemerintah, tetapi juga menjadi gerakan bersama seluruh elemen bangsa,” ujar Amalia.

 

E Kurniawan Padma, selaku Presiden Emil Salim Institute mengungkapkan, Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 diselenggarakan sebagai wadah strategis untuk memperkuat konsolidasi nasional menjelang Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP UNFCCC) ke-30 di Belém, Brasil. Melalui forum ini, Indonesia membangun dialog multipihak yang inklusif, mencakup unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat sipil, dan generasi muda, guna merumuskan rekomendasi kebijakan dan aksi nyata untuk mempercepat transisi menuju ketahanan iklim nasional.

 

“Sebagai bagian dari proses konsultatif menuju COP, ICCF mendorong tersusunnya Policy Brief dan Deklarasi Bersama sebagai representasi posisi dan komitmen nasional Indonesia terhadap penguatan NDC, peta jalan adaptasi, serta strategi pembiayaan dan transfer teknologi iklim. Forum ini juga menjadi ruang penting bagi generasi muda dan komunitas lokal untuk menyampaikan aspirasinya, yang akan dipertimbangkan dalam posisi negosiasi delegasi Indonesia di forum internasional” ujar E Kurniawan Padma.

 

Tidak hanya itu, Imam Pesuwaryantoro, selaku Environmental Activist & Sustainability Influencer mengungkapkan, Indonesia Climate Change Forum (ICCF) III dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kebangsaan dan Kolaborasi yang berdasarkan nilai-nilai SDGs (Sustainable Development Goals) sesuai dengan SDGs no 11 Sustainable Cities and Communities, SDGs no 12 Responsible Consumption and Production, SDGs no 13 Climate Action, SDGs no 17 Partnership for the Goals. 

 

Imam juga turut mengapresiasi sebesar-besarnya atas dukungan seluruh ChangeMakers, Komunitas, Aktivis Lingkungan  serta Sustainability Influencer yang telah hadir dan berpartisipasi diantara lainnya 

 

- Founder Komunitas Lyfe with Less, Cynthia S Lestari

- Co Founder Trash Ranger Indonesia, Putri Melta Sari

- Putri Bumi Indonesia 2025, Alexandra Matahari Larasati

- Miss Aura Indonesia 2025, Ayu Michelle

- Miss Tourism International Indonesia 2022, Dita Zulaika

- Miss Hijab Indonesia 2024, Wynona Salsabila Hafiz

- Queen of World Tourism 2024, Laurentia Michelle

- Unity for Sustainability, Axel Jansen

- RE-BION Project, Maya Lynn

- Liberty Society Foundation, Raka Pramudito

- Generasi Energi Bersih, Ilham Maulana

- ASPEBINDO, Eka Lestari Sinaga

- PR Club House Indonesia, Muhammad Arrozi Effendi

- Puteri Anak Indonesia Pendidikan 2022, Jannisa Cetta Dewari

- Miss Universe Asia Indonesia 2025, Ayu Sandra Putri

- IDC Chairperson JCI Indonesia, Istia Sofyania

- Komunitas Bangun Kota, Yolanda Febiola

- Dan seluruh ChangeMakers yang tidak bisa disebutkan satu per satu. 

 

Dengan gagasan dari Emil Salim Institute dan dukungan MPR RI, yang bekerja sama dengan seluruh stakeholder termasuk didalamnya generasi muda Indonesia termasuk para influencer, agar hasil forum ini kelak dapat diterjemahkan menjadi arah kebijakan yang konkret sehingga Indonesia semakin siap menghadapi tantangan iklim global, Ujar Imam Pesuwaryantoro.