Kedutaan Besar AS di Indonesia dan Singapura Luncurkan Lokakarya Regional YSEALI Perdana tentang Ekonomi Biru

Kedutaan Besar AS di Indonesia dan Singapura Luncurkan Lokakarya Regional YSEALI Perdana tentang Ekonomi Biru

KABARINDO, JAKARTA — Kedutaan Besar AS di Indonesia dan Singapura, bekerja sama dengan Biji-biji Initiative, Divers Clean Action, dan Seastainable, dengan bangga mengumumkan peluncuran Lokakarya Regional Ekonomi Biru Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).

Program yang inovatif ini dirancang untuk memberdayakan para pemimpin muda dari negara-negara ASEAN dan Timor-Leste dalam menghadapi tantangan ekonomi biru di kawasan tersebut. Lokakarya ini akan berlangsung pada tanggal 21-25 April 2025 di Singapura dan Batam, Indonesia. Pendaftaran saat ini  dibuka bagi calon peserta melalui https://yseali-blueeconomy.org.

Lokakarya Regional Ekonomi Biru YSEALI akan mengumpulkan 60 pemimpin muda luar biasa, berusia 18-35 tahun, dari negara-negara ASEAN dan Timor Leste. Lokakarya ini akan berfokus pada sektor-sektor utama ekonomi biru, termasuk konservasi laut, perikanan berkelanjutan, energi terbarukan, dan ekowisata. Program ini tidak hanya sekadar pendidikan—tetapi juga menawarkan platform untuk aksi dan kolaborasi. Para peserta akan memiliki kesempatan unik untuk berinteraksi dengan para ahli industri, pembuat kebijakan, dan inovator untuk mendapatkan wawasan berharga tentang praktik berkelanjutan dan teknologi mutakhir. Selain itu, peserta akan berkesempatan menerima pendanaan awal hingga USD 2.000 untuk proyek kolaboratif yang mendukung keberlanjutan di kawasan.

“Lokakarya Ekonomi Biru YSEALI adalah bagian dari komitmen pemerintah AS untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di seluruh Asia Tenggara. Dengan memberdayakan para pemimpin muda, kita berinvestasi dalam masa depan sumber daya laut bersama, mendorong kerjasama regional, dan mendorong solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi laut kita,” kata Kamala Shirin Lakhdhir, Duta Besar AS untuk Indonesia.

Mendukung hal ini, Duta Besar AS untuk Singapura, Jonathan Kaplan, menambahkan, “Kemakmuran masa depan Asia Tenggara sangat terkait dengan kesehatan ekosistem lautnya. Sangat penting bagi kami untuk mendukung dan membekali generasi pemimpin berikutnya dengan pengetahuan, alat, dan jaringan yang diperlukan untuk mendorong solusi inovatif bagi ekonomi biru.”

Ekonomi biru, yang mencakup sektor-sektor seperti perikanan, energi laut terbarukan, dan pariwisata bahari, memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pembangunan Asia Tenggara. Namun, kawasan ini menghadapi ancaman signifikan dari penangkapan ikan berlebihan, polusi, dan dampak perubahan iklim. Lokakarya Regional Ekonomi Biru YSEALI bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dengan mendorong kolaborasi antar pemimpin-pemimpin muda di seluruh kawasan, memungkinkan mereka untuk mengembangkan solusi inovatif, dan dapat ditingkatkan untuk pengelolaan laut yang berkelanjutan.

“Lokakarya ini lebih dari sekadar program; ini adalah gerakan untuk menginspirasi dan menyatukan para pemimpin muda yang berdedikasi untuk melestarikan lautan kita dan menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi komunitas kita,” kata Nalindra Pelekai, Chief Programmes Officer dari Biji-biji Initiative. “Dengan berinvestasi dalam inovasi yang dipimpin oleh kaum muda, kami membentuk masa depan yang menyeimbangkan kesehatan lingkungan

Pendaftaran dibuka hingga 10 November 2024, dan para calon pembawa perubahan dari negara-negara ASEAN dan Timor-Leste didorong untuk mendaftar. Pelamar yang berhasil harus menunjukkan minat terhadap isu-isu ekonomi biru dan komitmen yang kuat terhadap perubahan positif di komunitas lokal mereka.

Inisiatif ini merupakan kesempatan unik bagi pemuda di wilayah Asia Tenggara untuk memainkan peran penting dalam membentuk masa depan kawasan ini. Dengan mendorong kolaborasi, mendukung inovasi, dan mempromosikan keberlanjutan, Lokakarya Regional Ekonomi Biru YSEALI bertujuan untuk menginspirasi generasi pemimpin baru yang siap untuk mengambil tindakan. Foto: Ist