Kamera Portrait Oppo Reno7 Tiru Bokeh DSLR
KABARINDO, JAKARTA - Oppo Reno7 5G akan hadir di Indonesia dengan sensor kamera portrait besutan Sony, yaitu IMX709. Sensor ini merupakan kolaborasi Oppo dengan Sony yang diklaim menawarkan sensitivitas cahaya 60 persen lebih tinggi dan mengurangi noise 35 persen dibanding Reno6.
Fitur Portrait sendiri memungkinkan pengguna untuk mendapatkan efek bokeh atau latar belakang yang blur pada foto yang dihasilkan, sebagaimana foto yang dibidik menggunakan kamera DSLR. Selain dari komponen fisiknya, Oppo juga menggunakan pencitraan yang didukung kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) atau disebut komputasi fotografi, untuk membuat efek bokeh seperti yang dihasilkan DSLR.
PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto A menjelaskan, algoritma kecerdasan buatan Oppo meniru sifat optik dari kamera DSLR untuk menciptakan titik cahaya bokeh dengan berbagai ukuran, warna, dan kecerahan sesuai jarak dan kedalaman.
"Jadi kita meniru lensa yang ada di DSLR yang saat ini bukaan terbesarnya f/0.95. Kita meniru bukaan lensa di DSLR dan efek apa yang ditimbulkan ketika DSLR menggunakan bukaan (lensa) f/0.95," kata Aryo dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2/2022). "Itu yang ditiru kemudian diaplikasikan di smartphone," lanjut Aryo.
Dengan dukungan komputasi fotografi tersebut, mode Portrait pada Reno7 5G akan menyediakan 25 tingkatan ukuran aperture (bukaan lensa) yang dapat digunakan dari f/0.95 hingga f/16. Semakin besar nilai aperturenya, maka semakin blur pula efek latar belakang foto yang dihasilkan. Ragam aperture di Reno7 5G Lihat Foto Ragam aperture di Reno7 5G(Op
Biasanya, dukungan aperture yang berbeda-beda itu ditemukan pada kamera DSLR dari kombinasi berbagai lensa. Namun berkat kecerdasan buatan, berbagai tingkatan aperture dapat diadopsi oleh kamera ponsel.
Dalam praktiknya, tingkatan aperture ini dapat dipilih sesuai keinginan pengguna melalui setting kamera Oppo Reno7 5G.
"Dalam prosesnya, kita memiliki slider yang bisa mengatur tingkat bokeh, menyesuaikan dengan aperture atau bukaan lensa, layaknya pada kamera DSLR," kata Aryo.
"Ketika ingin menghasilkan foto portrait dengan bokeh yang tajam, tentunya akan memilih aperture yang kecil (f/16). Ketika ingin portrait bokeh yang dinamis, akan memilih aperture yang besar, atau disimulasikan f/0,95," lanjutnya.
Selain untuk foto, mode Portrait pada Reno7 5G juga disebut Aryo dapat diterapkan untuk video. Dengan begitu, pengguna akan mendapatkan video dengan latar belakang bokeh dan sinar lampu yang artistik ketika malam hari.
Secara umum, Oppo memadukan tiga hal untuk menghasilkan efek bokeh, yaitu prosesor pengolah grafis atau disebut juga Neural Processing Unit (NPU), sensor kamera, serta sistem pengolah gambar yang didukung kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Menurut Aryo, mayoritas fitur Portrait pada ponsel saat ini hanya didasarkan pada NPU yang dikembangkan oleh vendor chipset. Sementara pada Reno7 5G akan didukung oleh AI pada NPU, sensor yang dikembangkan bersama dengan Sony, serta AI yang disematkan pada sensor tersebut.
Dengan menggunakan sensor Sony IMX709, Oppo Indonesia mengeklaim RenoX mampu menghasilkan foto portrait dengan kualitas tinggi, apalagi dikombinasikan dengan AI yang terus dikembangkan dan terintegrasi dengan sistem operasi ColorOS 12. Sony IMX709 juga hadir dengan model pencahayaan RGBW generasi baru.
Dijelaskan Aryo, dukungan tersebut memungkinkan sensor untuk menghasilkan warna yang lebih tajam karena setiap satu pixel rate RGB akan didampingi dengan 2 pixel white, sehingga sensor tersebut mampu menangkap lebih banyak warna. Oppo Reno7 5G diketahui sudah lolos uji sertifikasi TKDN Kemenperin maupun Postel Kemenkominfo. Namun sejauh ini belum diketahui kapan perangkat ini dijadwalkan rilis di pasar Indonesia.
Comments ( 0 )